Saint Petersburg (CB) - Polisi Rusia pada Sabtu waktu
setempat membubarkan demonstrasi oposisi di Saint Petersburg dan menahan
lebih dari 60 orang yang berunjuk rasa menentang Presiden Vladimir
Putin pada hari ulang tahunnya menurut satu kelompok pemantau.
Artyom Platov, juru bicara OVD-Info, kelompok yang memantau penangkapan bermotif politik, mengatakan setidaknya 66 orang ditangkap di kota terbesar kedua Rusia dan kampung halaman Putin itu.
"Ini orang-orang yang datanya sudah kami konfirmasi," katanya kepada kantor berita AFP.
Para saksi mata mengatakan bahwa polisi dengan brutal membubarkan demonstrasi yang melibatkan sekitar 3.000 orang tersebut, menyeret pemrotes ke mobil polisi, melukai beberapa demonstran dan memaksa beberapa orang melarikan diri untuk berlindung.
Kondisi itu sangat berbeda dengan demonstrasi di Moskow, tempat polisi sangat menahan diri dan membiarkan demonstran berunjuk rasa di pusat kota.
Total ada 235 orang di 25 kota ditahan pada hari itu, imbuh Platov.
Aksi protes tersebut, bersama dengan demonstrasi di belasan kota lainnya, diserukan oleh ketua oposisi yang dipenjara Alexei Navalny untuk memperingati ulang tahun ke-65 Putin. Navalny mendesak Putin mundur dan membiarkan pemimpin oposisi mencalonkan diri sebagai presiden.
Navalny sudah mendeklarasikan niatnya untuk mengikuti pemilihan presiden Maret tahun depan untuk melengserkan Putin, meski para pejabat menyatakan dia tidak layak maju karena dia menjalani penangguhan hukuman perkara penggelapan.
Pada Senin, dia dijatuhi hukuman penjara 20 hari dengan dakwaan berulang kali melanggar aturan penyelenggaraan pertemuan publik.
Polina Kostyleva, kepala markas kampanye Navalny di Saint Petersburg, dan beberapa orang lain ditahan bahkan sebelum demonstrasi dimulai.
Artyom Platov, juru bicara OVD-Info, kelompok yang memantau penangkapan bermotif politik, mengatakan setidaknya 66 orang ditangkap di kota terbesar kedua Rusia dan kampung halaman Putin itu.
"Ini orang-orang yang datanya sudah kami konfirmasi," katanya kepada kantor berita AFP.
Para saksi mata mengatakan bahwa polisi dengan brutal membubarkan demonstrasi yang melibatkan sekitar 3.000 orang tersebut, menyeret pemrotes ke mobil polisi, melukai beberapa demonstran dan memaksa beberapa orang melarikan diri untuk berlindung.
Kondisi itu sangat berbeda dengan demonstrasi di Moskow, tempat polisi sangat menahan diri dan membiarkan demonstran berunjuk rasa di pusat kota.
Total ada 235 orang di 25 kota ditahan pada hari itu, imbuh Platov.
Aksi protes tersebut, bersama dengan demonstrasi di belasan kota lainnya, diserukan oleh ketua oposisi yang dipenjara Alexei Navalny untuk memperingati ulang tahun ke-65 Putin. Navalny mendesak Putin mundur dan membiarkan pemimpin oposisi mencalonkan diri sebagai presiden.
Navalny sudah mendeklarasikan niatnya untuk mengikuti pemilihan presiden Maret tahun depan untuk melengserkan Putin, meski para pejabat menyatakan dia tidak layak maju karena dia menjalani penangguhan hukuman perkara penggelapan.
Pada Senin, dia dijatuhi hukuman penjara 20 hari dengan dakwaan berulang kali melanggar aturan penyelenggaraan pertemuan publik.
Polina Kostyleva, kepala markas kampanye Navalny di Saint Petersburg, dan beberapa orang lain ditahan bahkan sebelum demonstrasi dimulai.
Credit antaranews.com
Demontrasi Warnai Hari Ulang Tahun Putin
MOSKOW
- Ribuan orang di sejumlah kota Rusia dilaporkan turun ke jalan untuk
melakukan demonstrasi menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Demonstrasi ini bertepatan dengan ulang tahun Putin yang ke 65.
Demonstrasi tersebut diselenggarakan di banyak kota, setelah adanya seruan dari dari juru kampanye anti-korupsi Alexei Navaln, dan kelompok oposisi lainnya agar warga Rusia meramaikan demonstrasi tersebut.
Melansir Anadolu Agency pada Minggu (8/10), dalam demonstrasi yang berlangsung semalam itu, para demonstran membawa plakat bertuliskan "Selamat Ulang Tahun Putin" dan "Rusia akan mandiri" dan meneriakkan slogan anti-Putin.
Demonstrasi ini sendiri diketahui berakhir dengan ricuh. Bentrokan pecah antara otoritas keamanan Rusia, dengan para demonstran. Konfrontasi antara pemrotes dan polisi mengakibatkan penahanan hampir 80 orang.
Menurut keterangan polisi, demontrasi terbesar berlangsung di ibukota Rusia, Moskow. Setidaknya 700 orang berpartisipasi dalam demontrasi yang menurut pemerintah Rusia tersebut adalah sesuatu yang ilegal, karena dilakukan tanpa izin polisi.
Demonstrasi tersebut diselenggarakan di banyak kota, setelah adanya seruan dari dari juru kampanye anti-korupsi Alexei Navaln, dan kelompok oposisi lainnya agar warga Rusia meramaikan demonstrasi tersebut.
Melansir Anadolu Agency pada Minggu (8/10), dalam demonstrasi yang berlangsung semalam itu, para demonstran membawa plakat bertuliskan "Selamat Ulang Tahun Putin" dan "Rusia akan mandiri" dan meneriakkan slogan anti-Putin.
Demonstrasi ini sendiri diketahui berakhir dengan ricuh. Bentrokan pecah antara otoritas keamanan Rusia, dengan para demonstran. Konfrontasi antara pemrotes dan polisi mengakibatkan penahanan hampir 80 orang.
Menurut keterangan polisi, demontrasi terbesar berlangsung di ibukota Rusia, Moskow. Setidaknya 700 orang berpartisipasi dalam demontrasi yang menurut pemerintah Rusia tersebut adalah sesuatu yang ilegal, karena dilakukan tanpa izin polisi.
Credit sindonews.com