Senin, 09 Oktober 2017

MRT Singapura Lumpuh Akibat Terendam Banjir


MRT Singapura Lumpuh Akibat Terendam Banjir 
MRT Singapura jalur NSL banjir dan melumpuhkan operasional kereta bawah tanah itu di sejumlah stasiun (dok. REUTERS/Tyrone Siu)


Jakarta, CB -- Layanan MRT Singapura di jalur North-South Line (NSL - jalur utara selatan) terganggu setelah adanya dua insiden terpisah di terowongan bawah tanah di jalur itu. Gangguan ini terjadi sejak Sabtu (7/10) dan diperkirakan jalur tersebut tidak akan beroperasi hingga Minggu (8/10).

Berdasarkan keterangan yang dilaporkan SMRT, insiden pertama terjadi ketika air masuk ke terowongan MRT antara Bishan hingga Braddell setelah hujan deras mengguyur Singapura pada Sabtu sore. Akibatnya, layanan MRT berhenti antara stasiun Bishan dan Toa Payoh sekitar 17.30.

Di tempat terpisah, sekitar 17.55 percikan api terlihat di sisi terowongan antara stasiun MRT Marina Bay dan Raffles Palace. SMRT sendiri adalah operator transportasi umum di Singapura.





Tak lama setelah insiden percikan terjadi, petugas pertahanan sipil Singapura (SCDF) disiapkan dan bergerak ke Marina Bay, tapi api tersebut telah mati dengan sendirinya.

SCDF menggunakan pompa portabel untuk mengalirkan air yang membanjiri jalur MRT. Air setinggi 30 cm menggenangi jalur tersebut.

"Untuk alasan keamanan, layanan kereta North-South Line antara Ang Mo Kio dan Marina South Pier tidak tersedia," jelas SMRT di Facebooknya pada 19.30. "Teknisi kami tengah menginvestigasi kedua insiden ini."

Akibat insiden ini, sekitar 13 stasiun MRT di jalur NSL tidak dioperasikan. Namun, SMRT berhasil mengaktifkan kembali jalur antara Newton dan Marina South Pier pada 22.22, empat jam setelah insiden dilaporkan.

Kasus masuknya air ke jalur MRT dilaporkan memang sudah terjadi beberapa kali. Namun, baru kali ini genangan air di jalur MRT sampai mengganggu operasional kereta bawah tanah itu.



Tercatat, insiden terakhir terjadi pada 2006. Hujan lebat dipagi hari membuat stasiun Novena di jalur North-East digenangi air setinggi 5 cm dan membuat terganggunya layanan MRT. Saat itu, diduga pekerjaan konstruksi disekitar stasiun yang menjadi penyebabnya.

Selain itu, terowongan bawah tanah ini juga sudah dilengkapi dengan pompa untuk membawa air keluar. Belum diketahui mengapa pompa ini tak mampu menanggulangi air hingga membanjiri jalur MRT, seperti diberitakan Channel News Asia.

Sebagai antisipasi, pihak SMRT telah menyediakan bus untuk menghubungkan stasiun MRT yang tak beroperasi tersebut, demikian The Strait Times Singapura.





Credit  cnnindonesia.com