Sana'a, Yaman (CB) - Milisi Syiah Yaman, Al-Houthi, Sabtu
(23/9), menyatakan, mereka menembakkan satu rudal balistik ke arah
pangkalan militer di satu kota perbatasan Arab Saudi.
Peluru kendali itu ditujukan ke Pangkalan Udara Raja Khaled, di Khamis Mushait, di Provinsi Asir, bagian barat-daya Arab Saudi, kata Al-Houthi di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita yang dikuasai milisi Syiah itu, Kantor Berita Saba.
Namun, stasiun televisi Arab Saudi, Al Arabiya, melaporkan Pasukan Pertahanan Udara Arab Saudi mencegat rudal tersebut di atas wilayah Khamis Mushait dan membom tempat peluncurannya di dalam wilayah Yaman.
Anggota Al-Houthi telah mengincar kota besar di perbatasan Arab Saudi sejak awal perang di Yaman.
Pada 27 Juli, Arab Saudi menyatakan Kerajaan itu mencegat satu rudal yang ditembakkan oleh milisi Al-Houthi ke arah Kota Suci Makkah.
Pada Maret 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi ikut-campur dalam konflik di Yaman untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang diakui masyarakat internasional, melawan milisi Syiah Al-Houthi --yang menyerbu Ibu Kota Yaman, Sanaa, dan merebut sebagian besar wilayah di provinsi Yaman Utara.
Lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, telah tewas dalam perang yang juga membuat lebih dari tiga juta lagi warga Yaman meninggalkan tempat tinggal mereka, kata beberapa lembaga PBB.
Yaman juga telah dilanda wabah kolera, yang mematikan, dan berada di ambang kelaparan besar.
Peluru kendali itu ditujukan ke Pangkalan Udara Raja Khaled, di Khamis Mushait, di Provinsi Asir, bagian barat-daya Arab Saudi, kata Al-Houthi di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita yang dikuasai milisi Syiah itu, Kantor Berita Saba.
Namun, stasiun televisi Arab Saudi, Al Arabiya, melaporkan Pasukan Pertahanan Udara Arab Saudi mencegat rudal tersebut di atas wilayah Khamis Mushait dan membom tempat peluncurannya di dalam wilayah Yaman.
Anggota Al-Houthi telah mengincar kota besar di perbatasan Arab Saudi sejak awal perang di Yaman.
Pada 27 Juli, Arab Saudi menyatakan Kerajaan itu mencegat satu rudal yang ditembakkan oleh milisi Al-Houthi ke arah Kota Suci Makkah.
Pada Maret 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi ikut-campur dalam konflik di Yaman untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang diakui masyarakat internasional, melawan milisi Syiah Al-Houthi --yang menyerbu Ibu Kota Yaman, Sanaa, dan merebut sebagian besar wilayah di provinsi Yaman Utara.
Lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, telah tewas dalam perang yang juga membuat lebih dari tiga juta lagi warga Yaman meninggalkan tempat tinggal mereka, kata beberapa lembaga PBB.
Yaman juga telah dilanda wabah kolera, yang mematikan, dan berada di ambang kelaparan besar.
Credit antaranews.com