Jumat, 21 Juli 2017

Tak Ada Kata Damai, Duterte Buru Pemberontak Komunis Filipina


Tak Ada Kata Damai, Duterte Buru Pemberontak Komunis Filipina
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku tidak lagi tertarik dalam perundingan damai dengan gerilyawan pimpinan Maois. Foto/Reuters


MANILA -  Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku tidak lagi tertarik dalam perundingan damai dengan gerilyawan pimpinan Maois. Dia menuturkan akan memerintahkan tentara Filipina memburu kelompok itu setelah pertempuran di Marawi usai.

"Saya tidak ingin berbicara damai," kata Duterte saat melakukan kunjungan ke basis tentara FIlipian di dekat Marawi, seperi dilansir Channel News Asia pada Jumat (20/7).

"Ada kebangkitan dalam kegiatan komunis, dan setelah selesai di sini, kami akan mengarahkan kembali dan mengejar mereka. Pemberontak komunis telah mengambil keuntungan dari krisis di Marawi untuk menyerang pasukan pemerintah di Mindan," sambungnya.

Proses perdamaian dengan pemberontak komunis, sebuah inisiatif penting bagi Duterte, telah penuh dengan gangguan, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas serangan yang diluncurkan saat pembicaraan berlangsung

Penasihat perdamaian Duterte, Jesus Dureza, membatalkan pembicaraan informal dengan Front Demokratik Nasional, kelompok politik pemberontak, yang rencananya digelar pada akhir pekan di Belanda. Pembicaraan ini dibatalkan setelah adanya sejumlah serangan yang dilancarakan pemberontak Maois.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan bahwa dia mendukung pembatalan pembicaraan tersebut, sampai pemberontak dapat memegang janji mereka untuk berhenti melakukan serangan.



Credit  sindonews.com