
Credit cnnindonesia.com
Rudal Korut diperkirakan capai ketinggian 2.500 kilometer lebih

Dokumentasi
rudal dibawa melewati tempat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan
pejabat tinggi lainnya dalam sebuah parade militer yang memperingati 105
tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, di Pyongyang, Sabtu (15/4/2017)
(REUTERS/Damir Sagolj)
Tokyo (CB) - Peluncuran rudal terbaru Korea Utara mencapai
ketinggian yang "jauh melampaui" 2.500 kilometer, kata Kementerian
Pertahanan Jepang, Selasa.
Sementara itu, sejumlah analis mengatakan benda itu berada dalam jangkauan teoritis rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM).
"Rudal tersebut diperkirakan mencapai ketinggian yang jauh melampaui 2.500 kilometer, terbang selama sekitar 40 menit sejauh 900 kilometer dan mendarat di Laut Jepang di zona ekonomi ekslusif negara kami," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
"Itu ICBM," cuit direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of International Studies di Monterey sebagai tanggapan atas peluncuran itu, demikian AFP.
Sementara itu, sejumlah analis mengatakan benda itu berada dalam jangkauan teoritis rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM).
"Rudal tersebut diperkirakan mencapai ketinggian yang jauh melampaui 2.500 kilometer, terbang selama sekitar 40 menit sejauh 900 kilometer dan mendarat di Laut Jepang di zona ekonomi ekslusif negara kami," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
"Itu ICBM," cuit direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of International Studies di Monterey sebagai tanggapan atas peluncuran itu, demikian AFP.
Credit antaranews.com