Jumat, 17 Februari 2017

Protes Anti Kekerasan Polisi Menyebar ke Pusat Kota Paris



 
Protes Anti Kekerasan Polisi Menyebar ke Pusat Kota Paris  
Para demonstran memprotes dugaan kekerasan seksual sodomi yang dilakukan oleh petugas kepolisian kepada pria kulit hitam berusia 22 tahun. (REUTERS/Bryan Woolston).
 
Jakarta, CB -- Protes anti kekerasan polisi yang tengah melanda pinggiran kota di Paris, Prancis, sejak awal Februari 2017 menyebar ke jalan-jalan di pusat kota.

CNN.com melansir, Kamis (16/2), sekitar 200 demonstran berkumpul di sekitar Barbes, dekat stasiun kereta Gare du Nord. Mereka memprotes dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh polisi kepada pria kulit hitam berusia 22 tahun.

Para demonstran menuntut keadilan bagi korban yang diidentifikasi dengan nama Theo. “Kami tidak lupa. Kami tidak memaafkan,” ujar demonstran menyerukan tuntutannya.

Video dan foto yang diunggah ke media sosial dalam aksi tersebut memperlihatkan polisi anti huru hara melemparkan tabung gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

Juru bicara dari Kepolisian Paris menyebutkan bahwa petugas telah menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa. Bersamaan dengan itu, polisi juga mengamankan satu orang.

Akibat unjuk rasa yang berujung kisruh tersebut, stasiun metro lokal ditutup hingga menunggu suasana kondusif.

Di hadapan Majelis Nasional, Menteri Dalam Negeri Perancis Bruno Le Roux sempat menuturkan bahwa dugaan serangan seksual petugas kepolisian terhadap Theo tidak disengaja.


Credit  CNN Indonesia