Kamis, 16 Februari 2017

Masuk Proyek Strategis Nasional, Pesawat N245 Diproduksi Tahun Ini

 
Masuk Proyek Strategis Nasional, Pesawat N245 Diproduksi Tahun Ini Foto: Ardan Adhi Chandra




Jakarta - Pesawat N245 masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pesawat N245 akan digarap oleh PT Dirgantara Indonesia (DI).

Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia, Arie Wibowo, mengatakan pembuatan pesawat N245 yang merupakan pengembangan dari CN235 bisa digarap tahun ini. Hanya saja pembuatan pesawat ini menunggu pendanaan dari pemerintah.

"Tergantung dari pemerintah kalau dimulai sebagai PSN kita diberikan modal untuk memulai programnya seperti N219, tapi memang kita ancer-ancer 2017 sudah bisa mulai," kata Arie saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (13/2/2017).



Pengembangan pesawat N245 sedikitnya membutuhkan biaya sebesar US$ 200 juta. Pengembangan yang dilakukan meliputi penambahan kapasitas penumpang hingga 56 orang dengan menghilangkan ramp door di belakang pesawat.

"Jadi pada intinya adalah CN235 memakai ramp door ada pintu besar barang. N245 pengembangannya mengubah itu semua menjadi seperti komersial transportasi sama kaya ATR," ujar Arie.

Adapun satu pesawat lainnya yang masuk ke dalam PSN, yaitu R80. Pesawat R80 akan digarap PT Regio Aviasi Industri, milik mantan Presiden BJ Habibie dan putranya, Ilham Akbar Habibie.


Credit  finance.detik.com


Pesawat N245 Mampu Melesat Hingga 500 Km/Jam

r
Pesawat N245 Mampu Melesat Hingga 500 Km/Jam Foto: Dok. PT Dirgantara Indonesia (PT DI)



Jakarta - Pesawat N245 masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Selanjutnya, pesawat racikan PT Dirgantara Indonesia bersama LAPAN ini, akan dibekali payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres).

Rencananya prototipe N245 akan dirilis tahun ini, yang merupakan pengembangan dari pesawat CN235. Pembuatan prototipe pesawat ini ditargetkan selesai dalam tiga tahun ke depan atau di 2020.



Pesawat ini nantinya mampu melesat hingga 270 knots atau setara 500 kilometer (KM) per jam. Pesawat ini juga memiliki jarak tempuh hingga 1.100 km.

"Cruise speed 270 knots atau sekitar 500 km per jam. Range-nya 600 nm sekitar 1.100 km," kata Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Arie Wibowo saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (13/2/2017).

Sedangkan untuk dapur pacu, N245 dilengkapi mesin Pratt & Whitney PW127. Kapasitas penumpang hingga 56 orang dan N245 melayani penerbangan jarak pendek antar kota.

"Ini kita kejar itu memang ikuti amanat Presiden (Jokowi) kita mesti menaikan konektivitas melalui udara," ujar Arie.



Pesawat ini setelah beroperasi, lanjut Arie, akan memangkas waktu tempuh perjalanan antar kota yang lama melalui jalur darat hingga 90%. Dengan ukurannya yang lebih kecil dibandingkan Boeing dan Airbus, pesawat N245 lebih cocok untuk melayani penerbangan jarak dekat.

"Untuk dihubungkan Jember-Surabaya, Jember-Malang. Ada daerah-daerah kita mau coba Medan-Gunung Sitoli, Tanjung Bara-Balikpapan, kemudian Bali-Lombok, Kuching-Pontianak," tutur Arie.



Credit  finance.detik.com


Daya Jelajah 1.100 Km, Pesawat N245 Mampu Terbangi Rute-rute Ini


Daya Jelajah 1.100 Km, Pesawat N245 Mampu Terbangi Rute-rute Ini Foto: Dok. PT Dirgantara Indonesia (PT DI)

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) akan memproduksi pesawat N245 di tahun ini seiring sudah masuknya pengembangan pesawat ini ke Proyek Strategis Nasional (PSN). Pesawat ini nantinya memiliki kecepatan 270 knot atau sekitar 500 kilometer (km) per jam dengan daya jelajah 1.100 km.

Pesawat yang ditujukan untuk transportasi antar kota ini dikembangkan sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan konektivitas antar daerah.



"Kita ikuti amanat Presiden RI kita mesti menaikkan konektivitas melalui udara. Itu mau kita sambungkan kota-kota yang hari ini belum tersedia pesawat," kata Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (13/2/2017).

Ia pun mencontohkan beberapa kota yang bisa dijangkau dengan adanya pesawat N245 nanti di 2020. Mulai dari kota-kota di Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan.

"Jember-Surabaya, Jember-Malang ada daerah-daerah seperti Tanjung Bara-Balikpapan, kemudian Bali-Lombok, dan Kuching-Pontianak," ujar Arie.


Pengembangan N245 memakan biaya hingga US$ 200 juta. Dalam tahap awal, PTDI akan membuat 3 prototipe pesawat N245.

"Itu kan ada pengembangan engineering kemudian pengadaan material dan peralatan infrastruktur untuk pembuatan dan itu kita produce 2-3 prototipe," tutup Arie.





Credit  finance.detik.com