Jumat, 24 Februari 2017

Hitler Disebut Jajal Bom Nuklir sebelum Akhir Perang Dunia II

 
Hitler Disebut Jajal Bom Nuklir sebelum Akhir Perang Dunia II
Replika para diktator dunia, termasuk Adolf Hitler, yang terbuat dari kardus dipajang para aktivis saat demo di depan monumen Kaiser Wilhelm di Deutsches Eck, 21 Januari 2017. Foto / REUTERS / Kai Pfaffenbach
 
BERLIN - Sebuah dokumen dari Kantor Arsip Nasional di Washington, Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa Nazi Jerman diduga sudah menguji coba bom nuklir tahun 1944 atau sebelum akhir Perang Dunia II. Jika dokumen itu terkonfirmasi, berarti diktator Nazi Adolf Hitler sudah memiliki bom nuklir sebelum negara-negara adidaya memilikinya.

File declassifed APO 696 dari Kantor Arsip Nasional di Washington merinci seberapa jauh para ilmuwan Third Reich mengembangkan bom nuklir yang saat itu didambakan Hitler. File itu diperoleh surat kabar Jerman, Bild.

File itu merupakan hasil penelitian para ilmuwan antara tahun 1944 hingga 1947 yang meneliti dugaan bahwa Hitler telah memiliki bom nuklir. ”Investigasi, penelitian, pengembangan dan penggunaan praktis dari bom atom Jerman,” bunyi laporan dari penelitian para ilmuwan tersebut yang dikutip surat kabar Jerman, semalam (23/2/2017).

Laporan itu disusun oleh perwira intelijen AS dan Inggris yang tak terhitung jumlahnya. Penyusunan laporan itu melibatkan kesaksian dari empat ahli Jerman, yakni dua fisikawan, seorang ahli kimia dan ahli rudal.

Hitler, menurut laporan itu, diduga telah menguji coba hulu ledak nuklir yang belum sempurna pada tahun 1944. Namun, lokasinya belum diketahui.

Ahli rudal Jerman Hans Zinsser dalam kesaksian di laporan tersebut mengaku mengamati awan jamur di langit di dekat kawasan Ludwigslust selama uji coba pada tahun 1944.

“Pada awal Oktober 1944, saya (menguji) terbang (rudal) sekitar 12-15km dari stasiun uji coba nuklir di dekat Ludwigslust (South Lubeck),” bunyi kesaksian Zinsser kepada para penyidik sekutu.

”Awan berbentuk seperti jamur dengan penuh gejolak, mengepul (sekitar 7.000meter) berdiri, tanpa koneksi tampak di atas tempat di mana ledakan itu terjadi,” lanjut kesaksian ahli rudal Jerman tersebut.

Uji coba tidak dilanjutkan karena ada gangguan listrik yang kuat pada saat itu.

Masih menurut laporan tersebut, seorang pilot dengan pesawatnya yang lepas landas dari Ludwigslust juga mengamati fenomena yang sama, satu jam setelah ledakan terjadi.

Laporan itu juga diperkuat dokumen milik koresponden Italia, Luigi Romersa, yang mengaku mengamati lokasi ledakan di area yang sama. Koresponden itu dikirim diktator Benito Mussolini untuk menonton tes dari ”senjata baru” Jerman. Dia diperintahkan untuk melaporkan tayangan ulang dari yang dia lihat kepada Mussolini.




Credit  sindonews.com