Selasa, 28 Februari 2017

Tamasya ke Bulan Segera Jadi Kenyataan


 
Tamasya ke Bulan Segera Jadi Kenyataan  
Foto: Elon Musk


Miami - Dulu pernyataan 'tamasya ke bulan' hanya khayalan saja. Tak lama lagi, tamasya ke bulan bisa jadi kenyataan. SpaceX, perusahaan asal Amerika Serikat (AS), siap menerbangkan 2 orang untuk tamasya ke bulan.

Kedua orang ini telah membayar uang yang cukup besar untuk bisa merasakan tamasya ke luar angkasa. AS sendiri tidak mengirim astronot ke bulan sejak misi Apollo oleh NASA pada sekitar tahun 1960-an dan 1970-an.

"Kami sangat bergairah mengumumkan bahwa SpaceX makin dekat untuk menerbangkan dua orang berkunjung mengelilingi bulan akhir tahun depan," ujar CEO SpaceX, Elon Musk, dilansir dari AFP, Selasa (28/2/2017).

"Hadiah ini merupakan kesempatan bagi manusia untuk kembali ke luar angkasa untuk pertama kali dalam 45 tahun terakhir. Dan mereka akan berwisata lebih cepat dan lebih dalam ke luar angkasa dibandingkan sebelumnya," tambah Musk.

Nama kedua turis tidak disebutkan. Namun Musk menyatakan, kedua orang ini telah membayar uang yang jumlahnya signifikan. Kedua turis ini akan menjalani tes kesehatan dan pelatihan pada tahun ini.

Musk berharap akan ada banyak orang yang mengikuti jejak kedua turis ini. Penerbangan ke luar angkasa akan menggunakan kapsul yang dibuat oleh Crew Dragon, perusahaan asal California. Tahun ini, Crew Dragon akan melakukan uji coba penerbangan kapsul tanpa manusia.

Kapsul yang dibuat ini awalnya didesain untuk mengirim kargo ke stasiun luar angkasa. Namun saat ini, kapsul tersebut dipercanggih sehingga bisa mengangkut manusia.

Dalam peluncuran, kapsul akan dibawa ke luar angasa oleh roket Falcon Heavy buatan SpaceX, yang akan diuji coba pada pertengahan tahun ini. Musk mengatakan, ini merupakan roket bertenaga besar yang mampu terbang ke orbit.

Musk yang merupakan penemu PayPal dan kepala dari Tesla Motors, saat ini sedang mengembangkan industri antariksa yang modern. Pria berumur 45 tahun ini sangat antusias soal luar angkasa, dan sering berbicara tentang visinya soal kolonisasi di planet Mars.

Dia mengutarakan rencana ambisiusnya untuk mendirikan koloni di Mars mulai 2024, dimulai dari 100 orang.

Bisnis antariksa tak hanya dikembangkan oleh Musk. Pendiri Amazon, Jeff Bezos, juga mendirikan Blue Origin. Perusahaan ini berencana untuk membuat roket bernama New Glenn, yang bertujuan untuk mengangkut orang ke luar angkasa.

Ada juga Virgin Galactic, yang dimiliki miliuner Inggris, Richard Branson. Perusahaan ini menyatakan bisa membawa orang ke luar angkasa dengan jarak 100 kilometer di atas bumi.

Mau bertamasya ke luar angkasa dengan Virgin Galactic, biayanya US$ 250.000, atau sekitar Rp 3,3 miliar. Dikabarkan sudah ada 600 orang yang mendaftar, termasuk Leonardo DiCaprio dan Ashton Kutcher.




Credit  finance.detik.com