Rabu, 22 Februari 2017

China Disebut Selesai Bangun Struktur Mirip Peluncur Rudal di LCS


 
China Disebut Selesai Bangun Struktur Mirip Peluncur Rudal di LCS
China disebut telah menyelesaikan pembangunan struktur mirip peluncur rudal di tiga pulau di Laut China Selatan. Foto/Istimewa
 
WASHINGTON - China dilaporkan telah menyelesaikan pembangunan hampir dua lusin struktur di pulau-pulau buatan di Laut China Selatan. Struktur tersebut dirancang sebagai peluncur rudal permukaan ke udara seperti diungkap oleh dua pejabat Amerika Serikat (AS).

Para pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonimitas mengatakan China membangun struktur beton dengan atap yang bisa ditarik pada pulai Subi, Mischief dan karang Fiery Cross yang merupakan bagian dari rantai Kepulauan Spratly. Mereka menilai pembangunan ini bisa dianggap sebagai eskalasi militer.

"Ini tidak seperti China membangun apa pun di Laut China Selatan dan hanya membangun saja, struktur ini menyerupai tempat untuk deretan peluncur SAM (rudal permukaan ke udara), jadi kesimpulan logisnya adalah itulah yang sedang mereka bangun," papar seorang pejabat intelijen AS.

Pejabat lain mengatakan struktur itu tampaknya mempunyai panjang 20 meter panjang dan tinggi 10 meter seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2/2017).

Meski begitu, para pejabat intelijen AS mengatakan struktur tersebut tidak menimbulkan ancaman militer yang signifikan untuk pasukan AS di wilayah tersebut. Hal itu dengan pertimbangan visibilitas dan kerentanan mereka. Pembangunan itu tampaknya lebih dari tes politik bagaimana pemerintahan Trump akan menanggapinya.

"Tanggapan logis juga akan menjadi politik, sesuatu yang seharusnya tidak menyebabkan eskalasi militer di kawasan strategis yang vital," kata pejabat itu.

Sebelumnya, Filipina mengatakan negara-negara Asia Tenggar melihat instalasi senjata China di LCS sangat mengganggu dan mendesak adanya dialog untuk menghentikan eskalasi terkait perkembangan terakhir.

Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay tidak menyebut hal apa yang memicu kekhawatiran tersebut. Namun, ia mengatakan, 10 anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN berharap China dan AS akan menjamin perdamaian dan stabilitas.


Credit  sindonews.com