Jumat, 24 Februari 2017

Jokowi Bakal Makan Malam Pribadi dengan PM Australia

 
Jokowi Bakal Makan Malam Pribadi dengan PM Australia  
PM Australia Malcolm Turnbull akan menjamu Presiden Jokowi dengan makan malam pribadi. (AAP/Paul Miller//via REUTERS)
 
Jakarta, CB -- Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia 25-26 Februari ini akan sedikit berbeda dari biasanya. Orang nomor satu di Indonesia ini akan berbicara secara pribadi dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam sebuah jamuan makan malam.

“Kunjungan kenegaraan kali ini cukup spesial dan sedikit berbeda karena acara makan malam akan digelar secara privat hanya antara Pak Jokowi, PM Turnbull dan kedua pasangan mereka,” kata juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir di Gedung Kemlu, Kamis (23/2).

Meski begitu, Arrmanatha mengatakan, kedua pemimpin negara dipastikan tetap akan membahas sejumlah masalah kenegaraan dalam pertemuan tersebut.

Salah satu yang menjadi fokus pembahasan kedua negara adalah penguatan kerja sama ekonomi khususunya percepatan perluasan pasar berkelanjutan dan kerja sama sektor pertahanan seperti keamanan siber dan maritim.

Beberapa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) juga akan disetujui oleh kedua pemimpin seperti kerja sama maritim, keamanan sipil maritim, dan industri ekonomi kreatif.

Dalam kunjungan dua hari ini, Jokowi turut membawa sejumlah menteri kabinetnya antara lain Menlu Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Kepala BPKM Thomas Lembong.

Lawatan ke Negeri Kanguru ini, Jokowi juga akan bertemu dengan sejumlah pengusaha, dan komunitas WNI di sana. Presiden RI Ke-7 itu juga akan menyempatkan diri meresmikan Balai Bahasa Indonesia di Australia.

Sejauh ini, tutur Arrmanatha, Indoensia sudah memiliki tiga balai bahasa di Canberra, Perth, dan Melbourne.

Mengenai hubungan kerja sama militer yang sempat ditangguhkan beberapa waktu lalu, Arrmanatha menegaskan bahwa Indonesia berharap kerja sama strategis antar kedua negara ini akan dilanjutkan kembali.

"Tapi isu militer ini tidak akan menjadi isu yang khusus dibahas karena kerja sama [militer] kan memang sudah berjalan secara reguler dari dulu antara dua negara," katanya menambahkan.






Credit  CNN Indonesia