Senin, 27 Februari 2017

Setara 5 Bom Hiroshima, Amonia Israel Bisa Bunuh 600 Ribu Warganya


 
Setara 5 Bom Hiroshima, Amonia Israel Bisa Bunuh 600 Ribu Warganya
Tangki amonia di Haifa, Israel, yang berpotensi jadi 'senjata' pemusnah massal jika meledak. Foto / REUTERS / Baz Ratner
 
HAIFA - Sekitar 3.000 orang unjuk rasa di luar Pengadilan Negeri Haifa, Israel, pada hari Minggu untuk menuntut penutupan fasilitas penyimpanan amonia. Sebab, kapal kargo dan tangki amonia di Haifa berpotensi meledak dengan kekuatan setara lima bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima.

Jika kapal dan tangki amonia itu diserang, maka bisa berpotensi membunuh hingga 600 ribu warga Israel dan sekitarnya. Hakim di pengadilan distrik telah berdiskusi selama sekitar tiga jam ketika demonstran berkumpul.

Sekolah menengah dan dan sekolah tinggi di sekitar Haifa dan kota-kota terdekat juga membatalkan kegiatan belajar mulai dari pukul 08.00 sampai siang hari. Hal itu untuk memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk ikut dalam unjuk rasa.

“Tangki amonia membahayakan dan mengancam ratusan ribu warga yang tinggal di distrik Haifa. Saya menyerukan semua remaja untuk mengajukan pertanyaan yang sulit, membuat wacana, menjadi aktif terlibat, begerak dan protes untuk merelokasi tangki amonia,” kata Ketua Dewan Mahasiswa Distrik Haifa, Noy Krief, seperti dikutip Ynet.

Dalam putusan sebelumnya, pengadilan di Haifa memerintahkan Haifa Group, produsen pupuk yang mengoperasikan tangki amonia, untuk menghilangkan bahan kimia dari fasilitas tersebut maksimal hingga 22 Februari.

Kementerian Perlindungan Lingkungan Israel juga mengatakan bahwa mereka tidak akan memperpanjang izin operasional tangki amonia yang akan berakhir pada 1 Maret.

Perusahaan pupuk menuduh pihak berwenang Haifa mencoba untuk menabur ketakutan di kalangan masyarakat. Perusahaan justru mengklaim fasilitas tangki amonia itu penting untuk ekonomi lokal dan penutupannya akan berdampak pada sektor pekerjaan.

Fasilitas itu dinyatakan berbahaya bagi kesehatan masyarakat setelah Technion Institute of Technology menerbitkan sebuah laporan para ahli pada bulan Januari lalu. Dalam laporannya, situs amonia belum pernah diperiksa secara benar sejak dibangun 30 tahun yang lalu.

Jika tangki amonia itu pecah, misalnya, sebagai akibat dari gempa bumi atau serangan teroris, maka gas dari ledakannya akan membunuh warga secara massal.

Ketakutan warga di Haifa semakin meningkat ketika pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, mengancam akan meluncurkan roket untuk menghantam tangki amonia Haifa, serta fasilitas nuklir di Dimona jika perang dengan Israel pecah lagi.

Menurut laporan tersebut, pengiriman dan penerimaan amonia melalui pelabuhan kota terjadi setiap bulannya. Jika kapal kargo pengiriman bocor ke udara, hal itu bisa membunuh hingga 600 ribu orang di wilayah setempat.

"Untuk menurunkan menara kembar di New York, para teroris tidak perlu puluhan ton bahan peledak; tidak, mereka menyadari potensi destruktif dari sebuah pesawat penumpang raksasa, penuh bahan bakar, dengan kecepatan tinggi,” bunyi laporan para ahli itu.”Pemimpin Hizbullah benar-benar tepat menyadari tentang potensi destruktif yang melekat pada wadah dan, yang lebih penting, pada kapal amonia.”

”Kapal amonia yang memasuki Teluk Haifa setiap empat minggu ini mirip dengan sebuah kapal yang mengangkut lima bom atom prima, masing-masing lebih mematikan daripada yang dijatuhkan di Hiroshima,” imbuh laporan yang diterbitkan Technion Institute of Technology.


Credit  sindonews.com