Rabu, 18 Februari 2015

Rusia-Tiongkok Perkuat Kerjasama Nuklir


Rusia-Tiongkok Perkuat Kerjasama Nuklir
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Aktivis Greenpeace melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Kementrian Riset dan Teknologi Indonesia, Jakarta, Senin (5/3/2012), menolak penggunaan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik di Indonesia. Aktivis yang mengenakan baju anti radiasi, masker, dan payung tersebut juga memperingati satu tahun tragedi Fukushima, sekaligus memperingatkan pemerintah Republik Indonesia tentang kemungkinan bencana Fukushima terjadi di Indonesia. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
 
CB, MOSKOW - Rusia dan Tiongkok baru-baru ini mengadakan pertemuan intensif guna membahas pengembangan dan penguatan kerjasama di bidang nuklir yang telah terjalin sejak lama.
Pertemuan dilakukan di Moskow pada akhir pekan lalu antara Direktur Jenderal Rosatom, BUMN Nuklir asal Rusia, Sergey Kirienko, dan General Manager China National Nuclear Corporation (CNNC), Quian Zhimin.
Dalam pertemuan tersebut, Rosatom dan CNNC seacara spesifik membahas perkembangan rencana proyek pembangunan floating nuclear power plant, atau PLTN mengambang yang dibangun di atas kapal. PLTN mengambang ini akan dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan listrik di wilayah kepulauan dan ladang-ladang eksplorasi hidrokarbon di Tiongkok.
Akhir Juni tahun lalu, Rusatom Overseas, bagian dari Rosatom yang membidangi kerjasama internasional, dan CNNC menandatangani memorandum terkait proyek pengembangan PLTN mengambang.
Kepada CNNC, Rosatom juga menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan pembangunan PLTN di beberapa wilayah di China.
Hingga kini, Rosatom telah membangun dua unit tenaga pembangkit di Stasiun Tenaga Nuklir Tianwan di Provinsi Jiangsu. Stasiun Tianwan merupakan PLTN terbesar di wilayah Tiongkok daratan yang mulai beroperasi pada tahun 2006. Pada Agustus lalu, Rosatom telah menerima proposal pembangunan dua unit tenaga pembangkit nuklir tambahan di Tianwan, dan negosiasi lanjutan tengah berlangsung hingga kini di antara kedua negara.
Rusia dan Tiongkok memang secara aktif mengembangkan kerjasama mereka di bidang nuklir dalam waktu yang terbilang lama. Sebelumnya, Rosatom dan CNNC juga telah menandatangani protokol untuk memulai diskusi kemungkinan opsi kerjasama pada konstruksi PLTN di negara-negara berkembang.

Credit  TRIBUNNEWS.COM