Rabu, 25 Februari 2015

Australia Isyaratkan Beli Drone AS





rone jenis Reaper lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Creech di Nevada, Amerika Serikat.

CANBERRA  (CB) - Australia mengisyaratkan tengah mempertimbangkan pembelian pesawat tak berawak atau drone bersenjata buatan Amerika Serikat (AS). Jenis drone ini serupa dengan yang digunakan dalam perang melawan pemberontak di Afghanistan dan Suriah. Isyarat meretas kala Canberra mengumumkan bahwa militer mereka mulai menguji terbang barisan drone baru.

Pemerintah konservatif Australia pada Senin menyatakan Angkatan Udara (AU) mereka mulai melatih awak dan staf pendukung drone MQ-9 ‘Reaper’ di AS. Pemberitahuan muncul hanya beberapa hari, sesudah Washington mengaku akan mengizinkan penjualan drone ke para sekutu militernya.

“Merupakan suatu pengabaian, jika Australia tak melanjutkan pengembangan teknologi ini demi menjamin kami memperoleh manfaat besar dari sistem udara tak berawak, sekaligus perlindungan terbaik bagi tentara kami dalam operasi-operasi di masa depan,” kata Darren Chester, penanggung jawab kebijakan (junior minister) yang melapor langsung ke Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews.
Petinggi AS pekan silam memaparkan, kebijakan baru bermaksud memberikan lebih banyak kontrol bagi AS terkait keberadaan dan bagaimana drone bersenjata dioperasikan.

Kebijakan mewajibkan negara-negara yang berniat membeli drone menjamin AS, bahwa mereka tak akan menggunakan perangkat canggih tersebut untuk keperluan pengintaian ilegal. Selain itu, keberadaan drone terikat dengan hukum kemanusiaan internasional dan bahwa pesawat tak berawak digunakan untuk tujuan-tujuan sah.

Permohonan akan dikabulkan berdasarkan kasus per kasus. Sejauh ini, AS sudah menjual beberapa drone ke Inggris. Sedangkan Italia telah lama memohon izin penggunaan sistem persenjataan yang sama.
Marsekal Udara Geoff Brown, kepala AU Australia yang skalanya cenderung kecil tetapi terhitung canggih, tahun silam mengaku ingin membeli beberapa Reaper. Drone ini dirakit General Atomics.

Chester sendiri tak menyatakan apakah Canberra bakal membeli jenis Reaper. Ia tak juga mengungkap bagaimana Australia ingin mengoperasikan drone buatan AS itu. Hanya saja, Chester menekankan masalah keamanan maritim serta operasi antipembajakan, yang barangkali membutuhkan kemampuan drone.
Beroperasi dari teritori Australia di Samudra Hindia, Reaper berpeluang menjangkau wilayah Indonesia serta jalur perdagangan strategis di sekitar Selat Malaka.


Credit indo.wsj.com