Jumat, 12 Desember 2014
IPA Prediksi Indonesia Jadi Importir Minyak Terbesar Dunia di 2019
Ilustrasi. Antara/Zabur Karuru
CB, Jakarta: Indonesia Petrolium Association (IPA) memprediksi, Indonesia akan menjadi importir minyak terbesar di dunia pada 2019. Hal ini terjadi karena meningkatnya kebutuhan minyak yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya.
Presiden IPA Craig Stewar mengatakan bahwa cadangan minyak terbukti dan produksi minyak semakin menurun setiap tahunnya. Padahal permintaan energi terus meningkat.
"Penemuan cadangan minyak baru lebih rendah dari jumlah produksinya. Jika Indonesia tidak melakukan apapun, gap antara supply dan demand di 2025 diperkirakan mencapai 2,4-2,5 juta barel oil per day (Boepd). Ini yang membuat Indonesia jadi importir energi," kata Craig di Dharmawangsa Hotel Jakarta, Selasa (09/12/2014).
Untuk itu, IPA mendorong anggotanya agar meningkatkan partisipasi dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan.
"Kami berharap agar pemerintah memberi insentif baru dan menyederhanakan izin untuk memantapkan dan mempercepat eksplorasi di Indonesia," ujar presiden Salamander Energy ini.
Sebagai informasi permintaan energi tahun 2010 adalah 3,3 juta BOEPD dan akan meningkat menjadi 7,7 juta BOEPD ditahun 2025.
Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk mengimpor minyak mentah dan bensin tahun 2013 adalah USD42,1 miliar. Dari jumlah tersebut, USD13,5 miliar untuk impor minyak mentah dan USD28,6 miliar untuk impor bensin.
Credit Metrotvnews.com