Jumat, 12 Desember 2014

Revolusi "drone", dari militer ke sipil

Revolusi
drone (airforce.com)
 
 
Paris (CB) - Drone atau pesawat tanpa awak telah berdampak besar pada kehidupan manusia saat ini, kata para pakar seperti dikutip AFP.

Drone-drone sipil mulai mencuat pada 2014 dan dalam waktu mendatang bisa segera digunakan setiap hari, khususnya di Prancis dan Amerika Serikat.

Perkembangan sektor ini meledak di mana-mana di seluruh dunia begitu para pembuat kebijakan mengadopsi teknologi ini, kata Emmanuel de Maistre, bos Redbird, sebuah perusahaan pemula pembuat drone untuk industri berasal dari Prancis.

Drone lebih banyak digunakan untuk tujuan militer, namun kini semakin sering digunakan untuk tugas-tugas sipil yang jauh lebih dari sekadar pengamatan biasa.

Ringan, bisa disesuaikan dan mudah dioperasikan, drone kerang menciptakan hasil yang lebih baik ketimbang wahana-wahana tradisional seperti helikopter, pesawat ringan dan satelit, dan bisa membantu manusia lebih banyak dan lebih baik, dan dalam beberapa hal, lebih murah, kata Akademi Udara dan Ruang Angkasa Prancis (AAE).

Drone adalah tempat bertemunya aeronotika dan teknologi tinggi serta diatur oleh otoritas keselamatan udara, kendati lebih akrab dengan teknologi maju ketimbang penerbangan semata.

"Dalam sebuah drone Anda akan menemukan apa saja yang Anda punya dalam ponsel pintar Anda," kata de Maistre.

Masyarakat merasakan hasil menakjubkan drone saat TV meliput peristiwa-peristiwa besar seperti demonstrasi besar di Kiev, Ukraina dan balap sepeda Tour of France saat mereka disuguhi sudut-sudut pengambilan gambar baru nan mengejutkan mengenai event-event itu yang tak bisa dilakukan sebelumnya.

Kampus-kampus jurnalistik Kanada bahkan kini memberikan kursus spesialis dalam meliput memakai drone.

Para produsen seperti Parrot juga ikut-ikutan memburu pangsa dengan memanfaatkan drone kamera yang dikendalikan dari ponsel pintar. Ini adalah pasar yang juga dibidik oleh pembuat GoPro, kamera olah raga sudut ekstrem asal Amerika.

Bidang bisnis ini memang baru mengawali kehidupannya dengan total hanya 620 juta dolar AS di Eropa. Ini jauh lebih kecil dibandingkan 82 miliar dolar AS yang diraup kelompok industri AS bernama Unmanned Vehicle Systems International (AUVSI) yang diperkirakan telah mempekerjakan 100 ribu karyawan di sektor ini.

Prancis adalah salah satu perintis di bidang bisnis ini, berkat hukum mengenai penggunaan drone pada 2012 yang dianggap aturan yang liberal yang membuat perusahaan-perusahaan pemula seperti Redbird berdiri di depan.

Sekitar 3.000 orang bekerja di sektor ini di Prancis yang kebanyakan pada perusahaan-perusahaan kecil yang keseluruhan bekerja dalam pengumpulan imej (foto dan video).

Redbird bahkan bergerak lebih jauh dengan menawarkan layanan kepada kelompok-kelompok industri raksasa, termasuk perusahaan-perusahaan pertambangan serta raksasa-raksasa listrik dan kereta api seperti EDF dan SNCF.  Drone membantu perusahaan-perusahaan ini mengoptimasi penggunaan tambang dan jejaring mereka.

Drone juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam pertanian dan dalam meningkatkan penggunaan pupuk yang membantu menyehatkan lingkungan.

Di atas itu semua, drone menjadi alat untuk mengumpulkan informasi yang menjadi alasan pemain-pemain besar dalam ekonomi digital seperti Amazon, Google dan Facebook begitu tertarik pada bidang ini, demikian AFP.


Credit ANTARA News