CB, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir
Putin mengatakan setiap langkah AS menempatkan rudal baru di Eropa bisa
mengancam Moskow dalam waktu 10-12 menit jika timbul skenario terburuk.
Skenario itu akan membuka kemungkinan Rusia terkena serangan nuklir sebelum rudalnya bisa mencapai wilayah AS.
Dikutip dari laporan Reuters, 21 Februari 2019, rudal darat Rusia yang saat ini menargetkan Amerika Serikat didasarkan pada wilayah Rusia dan oleh karena itu waktu penerbangan ke pusat-pusat populasi AS akan lebih lama daripada rudal AS yang dikerahkan di Eropa.
Putin tidak mengkonfirmasi bagaimana, secara teknis, Rusia akan mengerahkan rudal dengan waktu serangan yang lebih singkat. Opsi yang mungkin adalah menempatkan rudal di tanah sekutu dekat wilayah AS, menyebarkan rudal lebih cepat di kapal selam, atau menggunakan salah satu senjata hipersonik yang menurut Moskow sedang dikembangkan.
Presiden Rusia Vadlimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federasi Rusia, 20 Februari 2019.[TASS]
Dalam pidatonya pada hari Rabu di depan Majelis Federasi Rusia, Putin mengatakan bahwa kapal selam yang mampu membawa drone bawah laut terbaru dengan kemampuan serangan nuklir, yang disebut Poseidon, akan diluncurkan pada musim semi ini, dan juga berbicara tentang keberhasilan pengembangan rudal hipersonik baru bernama Tsirkon.
Televisi pemerintah Rusia pada hari Rabu menyiarkan rekaman Poseidon sedang diuji untuk pertama kalinya, menurut laporan kantor berita RIA.Pernyataan Vladimir Putin ini menandai ketegangan baru kedua negara setelah Amerika Serikat keluar dari perjanjian INF, yang menuding Rusia melanggar pakta dengan membuat jangkauan rudal yang dilarang.
Skenario itu akan membuka kemungkinan Rusia terkena serangan nuklir sebelum rudalnya bisa mencapai wilayah AS.
Dikutip dari laporan Reuters, 21 Februari 2019, rudal darat Rusia yang saat ini menargetkan Amerika Serikat didasarkan pada wilayah Rusia dan oleh karena itu waktu penerbangan ke pusat-pusat populasi AS akan lebih lama daripada rudal AS yang dikerahkan di Eropa.
Putin tidak mengkonfirmasi bagaimana, secara teknis, Rusia akan mengerahkan rudal dengan waktu serangan yang lebih singkat. Opsi yang mungkin adalah menempatkan rudal di tanah sekutu dekat wilayah AS, menyebarkan rudal lebih cepat di kapal selam, atau menggunakan salah satu senjata hipersonik yang menurut Moskow sedang dikembangkan.
Presiden Rusia Vadlimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federasi Rusia, 20 Februari 2019.[TASS]
Dalam pidatonya pada hari Rabu di depan Majelis Federasi Rusia, Putin mengatakan bahwa kapal selam yang mampu membawa drone bawah laut terbaru dengan kemampuan serangan nuklir, yang disebut Poseidon, akan diluncurkan pada musim semi ini, dan juga berbicara tentang keberhasilan pengembangan rudal hipersonik baru bernama Tsirkon.
Televisi pemerintah Rusia pada hari Rabu menyiarkan rekaman Poseidon sedang diuji untuk pertama kalinya, menurut laporan kantor berita RIA.Pernyataan Vladimir Putin ini menandai ketegangan baru kedua negara setelah Amerika Serikat keluar dari perjanjian INF, yang menuding Rusia melanggar pakta dengan membuat jangkauan rudal yang dilarang.
Credit tempo.co