Qalqiliya, Palestina, (CB) - Pasukan keamanan Israel
meratakan lahan di Desa Siniria dan Masha di sebelah selatan Kota
Qalqilya di bagian utara Tepi Barat Sungai Jordan, kata Ketua Dewan
Siniria Mohammad Ash-Sheikh.
Ia mengatakan Israel meratakan dengan tanah lahan tersebut sebagai awal bagi perluasan empat permukiman Yahudi tidak sah yang dibangun di lahan milik kedua desa itu.
Ia mengatakan ratusan dunum lahan diratakan dengan tanah tanpa pemberitahuan kepada pemilik tanah tersebut mengenai keputusan untuk menyita tanah itu, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. (1 dunum = 1.000 meter persegi).
Buldoser militer Israel juga meratakan dengan tanah satu jalur luas lahan pertanian milik orang Palestina di Desa Burin, sebelah selatan Nablus, kata seorang pegiat lokal.
Ghassan Daghlas, yang memantau kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di bagian utara Tepi Barat, mengatakan pasukan Israel meratakan dengan tanah lahan pertanian luas yang ditanami pohon almond milik warga Burin dengan tujuan perluasan pos terdepan permukiman Yahudi tidak sah di dekatnya, Givat Runim.
Ia mengatakan Israel meratakan dengan tanah lahan tersebut sebagai awal bagi perluasan empat permukiman Yahudi tidak sah yang dibangun di lahan milik kedua desa itu.
Ia mengatakan ratusan dunum lahan diratakan dengan tanah tanpa pemberitahuan kepada pemilik tanah tersebut mengenai keputusan untuk menyita tanah itu, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. (1 dunum = 1.000 meter persegi).
Buldoser militer Israel juga meratakan dengan tanah satu jalur luas lahan pertanian milik orang Palestina di Desa Burin, sebelah selatan Nablus, kata seorang pegiat lokal.
Ghassan Daghlas, yang memantau kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di bagian utara Tepi Barat, mengatakan pasukan Israel meratakan dengan tanah lahan pertanian luas yang ditanami pohon almond milik warga Burin dengan tujuan perluasan pos terdepan permukiman Yahudi tidak sah di dekatnya, Givat Runim.
Credit antaranews.com