Pemburu paus asal Jepang telah menangkap lebih dari 50 ekor paus minke
CB,
TOKYO -- Organisasi konservasi World Wide Fund (WWF) merilis laporan
tentang pelanggaran lingkungan yang dilakukan Jepang. Studi ilmiah itu
menyebut pemburu paus asal Jepang telah menangkap lebih dari 50 ekor
paus minke di kawasan lindung laut Antartika.
Perburuan oleh penangkap paus Jepang itu berlangsung sejak awal hingga pertengahan tahun 2018. Padahal, memanen
krill (sejenis udang) dan aktivitas menangkap ikan tidak diperbolehkan di kawasan lindung laut seluas 600 ribu mil persegi itu.
Aturan
tersebut diberlakukan oleh Ross Sea MPA yang digagas pada 2016 oleh 24
negara, termasuk Jepang. Bagian dari Komisi Konservasi Sumber Daya
Kehidupan Laut Antartika (CCAMLR) itu dimaksudkan untuk melindungi
ekosistem laut.
Perjanjian melarang penangkapan ikan di
hampir semua kawasan lindung laut selama 35 tahun. Akan tetapi, komisi
Antartika tidak mengontrol penangkapan paus di wilayah tersebut dan
menyerahkannya pada Komisi Perburuan Paus Internasional (IWC).
Laman
Yale Environment 360
melaporkan, Jepang yang merupakan anggota IWC memang mengantongi izin
untuk memburu mamalia laut paus minke setiap tahun. Negara itu berdalih
mengklasifikasikan penangkapan sebagai bagian dari program penelitian
ilmiah.
WWF memprotes karena pembebasan ilmiah bertolak
belakang dengan kesepakatan bersama. Menurut WWF, bendera yang
mengatasnamakan perburuan paus untuk hal ilmiah perlu dihentikan
selamanya. Mereka mendesak IWC dan CCAMLR bekerja sama mengupayakan hal
tersebut.
"Ribuan spesies lainnya dilindungi di bagian Laut
Ross ini, sehingga mengejutkan dan tidak masuk akal bahwa paus minke
tidak. Perlu tindakan segera untuk menutup celah yang dieksploitasi oleh
Jepang, memastikan laut tetap dilindungi," kata Rod Downie, kepala
penasihat wilayah kutub WWF.
Menurut data yang dimiliki
WWF, jumlah paus minke yang ditangkap Jepang tiap tahun di samudra
bagian selatan mencapai 333 ekor, termasuk 122 paus betina yang sedang
mengandung. Sebagian besar daging mamalia laut itu dijual di pasar dan
restoran Jepang.