Sebanyak 1.200 orang yang dicurigai sudah ditangkap.
CB,
ADDIS ABABA -- Polisi Etiopia pada Senin (24/9) menyatakan bahwa
kerusuhan di ibu kota negeri tersebut, Addis Ababa, telah menewaskan 28
orang. Kerusuhan terjadi awal September.
Ketika berbicara kepada insan pers, Komissris Polisi Addis Ababa,
Degefe Bedi mengatakan kerusuhan di kota itu pada awal September
menewaskan 28 orang. Sebanyak 21 di antara mereka menemui ajal dalam
bentrokan antar-anggota masyarakat dan tujuh lagi ditembak oleh polisi.
Bedi juga mengatakan polisi telah menangkap 1.204 orang yang dicurigai terlibat dalam kerusuhan, demikian laporan
Xinhua. Sebanyak 100 orang di antara mereka sudah dibawa ke pengadilan untuk pemeriksaan awal.
Pada
12-17 September, kerusuhan terjadi di kalangan warga setempat dan
pemuda dari daerah sekitar, etnik Oromo, yang berkumpul di kota itu
untuk merayakan kembalinya pemimpin kelompok pemberontak, Front
Liberation Oromo (OLF), dari pengasingan. Kelompok tersebut telah
melancarkan pemberontakan untuk memperoleh hak untuk membuat keputusan
sendiri buat kelompok etnik terbesar di Etiopia, Oromo.
Addis
Ababa adalah kota yang dihuni oleh etnik campuran dengan sebanyak empat
juta jiwa. Kota itu terletak di alam Negara Bagian Oromo, yang
didominasi dan merupakan daerah asal etnik Oromo.