Spanyol menunggu resolusi Uni Eropa dengan suara bulat terkait hal ini.
CB, KAIRO
-- Liga Arab menyambut kesediaan dan rencana Spanyol mengakui Palestina
sebagai negara merdeka. Hal dinilai dapat mendorong negara-negara Eropa
lainnya untuk melakukan hal serupa.
"Langkah
Spanyol mencerminkan keterikatan gang mendalam antara rakyat dan
Pemerintah Spanyol terhadap perjuangan Palestina," kata Sekretaris
Jenderal Liga Arab Aboul Gheit pada Senin (24/9), dikutip laman
Anadolu Agency.
Ia menilai, keputusan Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem
sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017, kemudian dikuti dengan
pemindahan kedutaan besarnya ke kota suci tersebut, telah menyingkap
agenda Negara Zionis. "Kebijakan-kebijakan itu mengharuskan semua
kekuatan cinta damai untuk berdiri di samping Palestina dalam perjuangan
damai mereka yang sah," ujar Gheit.
Pada Rabu
pekan lalu, Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell mengumumkan niat
negaranya untuk secara resmi mengakui negara Palestina. Ia mengatakan
Spanyol tengah menunggu resolusi Uni Eropa dengan suara bulat terkait
hal ini.
Jika batas waktu berlalu tanpa konsensus
tercapai, Spanyol, kata Borrell akan secara sepihak mengakui negara
Palestina. Pengakuan itu tentu akan sangat bermakna bagi rakyat dan
pemerintah Palestina.
Palestina telah
mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1988. Sejak saat itu, Palestina
berjuang mencari pengakuan dari berbagai negara di dunia.
Perjuangan
tersebut memang tak mudah. Sebab di satu sisi, Palestina tetap harus
menghadapi aneksasi dan okupasi Israel melalui proyek pembangunan
permukiman ilegal. Pada 2012, Majelis Umum PBB memberikan suara untuk
meningkatkan status Palestina menjadi “negara pengamat non-anggota”.