Israel membangun jaringan kereta api dari Tel Aviv ke Yerusalem.
CB,
TEL AVIV – Israel sedang membangun jaringan kereta api dari Tel Aviv
menuju Yerusalem. Proyek tersebut melewati bagian-bagian wilayah Tepi
Barat yang diduduki.
Dilaporkan laman
Al Araby, proyek pembangunan kereta api itu
bernilai dua miliar dolar AS. Hal itu merupakan bagian dari skema
pembangunan jaringan rel kereta berkecepatan tinggi antara Tel Aviv Ben
Guiron Airport dan Yerusalem dalam waktu 40 menit. Kereta nantinya akan
melaju dengan kecepatan sekitar 160 kilometer per jam.
Jaringan
rel kereta api itu akan melewati bagian-bagian Tepi Barat, seperti desa
Palestina Beit Surik yang terletak di pinggiran Yerusalem dan di Lembah
Latrun. “Sangat menyedihkan bahwa Anda melihat kereta api dan melihat
teknologi modern di tanah Anda dan di dalam tanah Anda, tapi Anda tidak
dapat menggunakannya atau mengekploitasinya karena kekuasaan
pendudukan,” kata Mohammed al-Tari, seorang warga Palestina yang tinggal
di desa Beit Surik, dikutip
Al Araby pada Rabu (26/9).
Warga
Palestina yang tinggal di Tepi Barat memang tidak diizinkan melakukan
perjalanan ke Israel setelah kembali dari bepergian ke luar negeri
melalui bandara Ben Gurion. Mereka harus menyeberang ke Yordania untuk
terbang keluar dari bandara di Amman.
Israel telah
menduduki Tepi Barat sejak 1967. Selama 51 tahun melakukan pendudukan
ilegal, Israel telah melakukan berbagai pelanggaran dan kejahatan
terhadap penduduk sipil Palestina. Satu yang paling mencolok adalah
pencaplokan lahan milik warga Palestina untuk dijadikan permukiman
Yahudi.
Kendati telah dinyatakan ilegal secara hukum
internasional, tapi Israel terus melakukan pembangunan permukiman di
wilayah Palestina yang diduduki, termasuk di Yerusalem Timur. Saat ini
terdapat lebih dari 600 ribu orang Yahudi Israel yang tinggal di
permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Awal bulan
ini, PBB menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa pendudukan Israel
telah membuat wilayah Palestina dalam keadaan kemiskinan permanen.
“(Wilayah pendudukan Palestina) memiliki tingkat pengangguran tertinggi
di dunia dan perempuan serta pemuda secara tidak proporsional terdampak
krisis pengangguran,” kata PBB dalam laporannya.
“Konstruksi
permukiman ilegal Israel dan aneksasi tanah Palestina dipercepat. Lalu
Jalur Gaza meluncur di jalur pembangunan sebagai krisis kemanusiaan yang
berat dan semakin mendalam,” kata PBB menambahkan.