Rabu, 08 Februari 2017

Misi Jepang untuk Bersihkan Sampah Antariksa Gagal

 Misi Jepang untuk Bersihkan Sampah Antariksa Gagal  
Pengangkut kargo Kounotori 6 milik Jepang terbakar 6 Februari 2017. Foto: The Verge
 
CB, Tokyo - Badan Antariksa Jepang, JAXA, telah mengkonfirmasi kegagalan sebuah misi yang bertujuan menguji teknologi untuk membersihkan puing-puing di ruang angkasa.

“Pengangkut kargo Kounotori 6 kembali ke bumi dan terbakar di atmosfer pada Senin,” kata pejabat JAXA sebagaimana dikutip The Verge, Senin, 6 Februari 2017.

 

Meskipun segmen eksperimental dari misi itu gagal, Kounotori telah berhasil memberikan pasokan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) setelah peluncuran pada Desember.

Kounotori 6 membawa penambat logam berukuran 700 meter yang dirancang untuk memperlambat sampah antariksa dan membawanya kembali ke Bumi dengan gaya elektromagnetik.

JAXA mengatakan ada masalah dengan mekanisme untuk melepaskan penambat, dan teknisi tidak dapat memperbaikinya. Ini kemunduran penting kedua yang menimpa JAXA dalam beberapa pekan terakhir setelah lembaga itu gagal untuk menempatkan roket SS-520-4 ke orbit bulan lalu.

Roket sepanjang sekitar 10 meter dan dengan diameter 50 sentimeter itu membawa sebuah satelit seberat 3 kilogram dan panjang 35 sentimeter untuk mengambil gambar Bumi dan mengumpulkan data lainnya. “Tahap pertama dari peluncuran roket itu dilakukan, tapi tidak untuk tahap yang kedua, setelah masalah komunikasi ditemukan,” ujar juru bicara JAXA.

NASA memperkirakan ada sekitar 500 ribu keping puing-puing yang berukuran di atas setengah inci di orbit rendah. Puing-puing itu memiliki bahaya potensial terhadap 780 satelit yang beroperasi di daerah tersebut.

ISS, misalnya, terlindung dari objek yang berukuran lebih dari setengah inci, tapi hanya dapat memantau potongan puing-puing yang lebih besar dari dua inci.





Credit  TEMPO.CO