BERLIN
- Sebuah dokumen dari Kantor Arsip Nasional di Washington, Amerika
Serikat (AS) menunjukkan bahwa Nazi Jerman diduga sudah menguji coba bom
nuklir tahun 1944 atau sebelum akhir Perang Dunia II. Jika dokumen itu
terkonfirmasi, berarti diktator Nazi Adolf Hitler sudah memiliki bom
nuklir sebelum negara-negara adidaya memilikinya.
File declassifed
APO 696 dari Kantor Arsip Nasional di Washington merinci seberapa jauh
para ilmuwan Third Reich mengembangkan bom nuklir yang saat itu
didambakan Hitler. File itu diperoleh surat kabar Jerman, Bild.
File
itu merupakan hasil penelitian para ilmuwan antara tahun 1944 hingga
1947 yang meneliti dugaan bahwa Hitler telah memiliki bom nuklir.
”Investigasi, penelitian, pengembangan dan penggunaan praktis dari bom
atom Jerman,” bunyi laporan dari penelitian para ilmuwan tersebut yang
dikutip surat kabar Jerman, semalam (23/2/2017).
Laporan itu
disusun oleh perwira intelijen AS dan Inggris yang tak terhitung
jumlahnya. Penyusunan laporan itu melibatkan kesaksian dari empat ahli
Jerman, yakni dua fisikawan, seorang ahli kimia dan ahli rudal.
Hitler,
menurut laporan itu, diduga telah menguji coba hulu ledak nuklir yang
belum sempurna pada tahun 1944. Namun, lokasinya belum diketahui.
Ahli
rudal Jerman Hans Zinsser dalam kesaksian di laporan tersebut mengaku
mengamati awan jamur di langit di dekat kawasan Ludwigslust selama uji
coba pada tahun 1944.
“Pada awal Oktober 1944, saya (menguji)
terbang (rudal) sekitar 12-15km dari stasiun uji coba nuklir di dekat
Ludwigslust (South Lubeck),” bunyi kesaksian Zinsser kepada para
penyidik sekutu.
”Awan berbentuk seperti jamur dengan penuh
gejolak, mengepul (sekitar 7.000meter) berdiri, tanpa koneksi tampak di
atas tempat di mana ledakan itu terjadi,” lanjut kesaksian ahli rudal
Jerman tersebut.
Uji coba tidak dilanjutkan karena ada gangguan listrik yang kuat pada saat itu.
Masih
menurut laporan tersebut, seorang pilot dengan pesawatnya yang lepas
landas dari Ludwigslust juga mengamati fenomena yang sama, satu jam
setelah ledakan terjadi.
Laporan itu juga diperkuat dokumen milik
koresponden Italia, Luigi Romersa, yang mengaku mengamati lokasi
ledakan di area yang sama. Koresponden itu dikirim diktator Benito
Mussolini untuk menonton tes dari ”senjata baru” Jerman. Dia
diperintahkan untuk melaporkan tayangan ulang dari yang dia lihat kepada
Mussolini.
Credit sindonews.com