Jumat, 17 Februari 2017

15 Produk Prototipe Terseleksi untuk Pertahanan Siap Diproduksi


 
pertahanan
Sumber gambar: Reni Rohmawati
Industri pertahanan dalam negeri siap memroduksi 15 produk First Article (FA). Produk FA ini sudah lulus uji coba oleh pengguna dan mendapatkan sertifikasi dari Pusat Kelaikan Badan Saran Pertahanan Kementerian Pertahanan.
“Semua FA itu bisa diproduksi oleh industri dalam negeri,” ujar Ryamizard Ryacudu, usai berkeliling pelataran Kemhan tempat dipamerkannya ke-15 FA tersebut siang tadi (14/2/2017).
Sebelumnya, Menhan menerima ke-15 produk FA yang diserahkan oleh Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Kemhan Sutrimo. Penyerahannya secara simbolik, berupa miniatur FA Swamp Boat produksi PT Mega Perkasa Engineering.
Menurut Ryamizard, ke depan industri pertahanan dalam negeri akan dikembangkan. “Pasti kita akan kembangkan. Kita harus kerja keras dan saling dukung. Harus kerja sama dan berani mulai mandiri, tak tergantung dari pihak mana pun,” ujarnya.
Bahkan produk-produk yang dihasilkan itu bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi bisa diekspor. “Untuk di kawasan (regional) dulu,” jelasnya.
Namun Menhan juga mengakui, belum seluruh alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankan) kita miliki, sehingga harus kerja sama dengan pihak lain dari luar negeri.  Walaupun demikian, pemenuhan alpalhankam dari industri pertahanan dalam negeri tetap bisa diwujudkan pada masa depan.
Produk FA adalah produk prototipe terseleksi hasil penelitian dan pengembangan dari Program Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan (Bangtekindhan) tahun 2016, yang didukung anggaran Rp86miliar. Produk-produk ini juga telah memenuhi tuntutan operational requirement (opsreq) TNI dan siap diproduksi massal.
Dirjen Pothan Kemhan Sutrimo pun meminta kepada 12 industri yang memroduksi 15 FA itu untuk membuat mock-up masing-masing produk tersebut. “Mock-up itu akan kami tampilkan dalam ruangan museum sebagai awal kemandirian kita dalam memproduksi alpalhankan pada periode Menhan sekarang,” tuturnya.
Program Bangtekindhan dilaksanakan sesuai Permenhan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Bangtekindhan, yang merupakan kegiatan pengembangan oleh industri dalam negeri dengan dukungan anggaran rupiah murni.
Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2016 itu merupakan yang pertama dan awal tahun ini hasilnya baru diserahkan ke Kemhan. Program yang dilaksanakan itu masih sangat mendasar sebagai upaya untuk mulai mewujudkan kemandirian alutsista TNI.
Kesungguhan TNI dalam menggunakan produk industri pertahanan dalam negeri merupakan faktor kunci, terutama dalam memberikan masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut produk-produk tersebut. Kemhan pun senantiasa mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk melakukan evaluasi terus menerus  dan mengembangkan kemampuan dalam infrastruktur, sumber daya manusia, juga teknologi.
Demikian juga yang dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, program Bangtekindhan dilaksanakan untuk terus memberikan dorongan bagi industri pertahanan dalam negeri agar dapat memroduksi alpalhankam demi terwujudnya kemandirian itu.
Saat ini, Bangtekindhan menerima anggaran dari Kemhan dan diharapkan tahun-tahun berikutnya kementerian dan institusi yang tergabung dalam KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) juga ikut terlibat.
Ke-15 produk FA itu terdiri dari lima produk Matra Darat, enam produk Matra Laut, dan empat produk Matra Udara. Berikut adalah ke -15 produk FA dan peruntukannya.
Matra Darat:
  • Posko Dahanud Mobile dari PT Elektroteknika Utama ITB untuk Arhanud
  • Simulator Meriam 57mm dari PT Elektroteknika Utama ITB untuk Arhanud
  • Mesin Hitung Mortir 81mm dari PT Kinarya Acitya untuk Infanteri
  • Simulator Latihan Tim Pelaksana Tembakan dari PT Enindo Mitratama untuk Armed
  • Senjata Dooper & Amunisi dari PT Pindad untuk TNI AD
Matra Laut:
  • Swamp Boat dari PT Mega Perkasa Enguneering untuk Lantamal
  • Kapal Selam Tanpa Awak dari PT Robo Marine Indonesia untuk Dishidros
  • Electronic Support Measure (ESM) dari PT Infra RCS Indonesia untuk KRI
  • Senjata Serbu Bawah Air 5,6 mm dari PT Pindad untuk Kopaska
  • Batere Tank BMP-3F dari PT Garda Persada untuk Marinir
  • Identification Frend and Foe dari PT LEN Industry untuk KRI
Matra Udara:
  • Target Drone dari PT Indo Pacific Communication and Defence untuk Korpaskhas
  • Batere Pesawat C-130 dari PT Garda Persana untuk Skadron Udara
  • WCP/WPU Pesawat Hawk 209 dari PT Info Global Teknologi untuk Skadron Udara
  • Ground to Air Radio dari PT CMI Teknologi untuk SatOps Lanud



Credit  angkasa.co.id