PM Israel Benjamin Netanyahu saat bertemu PM Australia Malcolm Turnbull di Sydney. (Reuters/Jason Reed)
Seperti diberitakan The Guardian, Rabu (22/2), situs pelacak rute penerbangan FlightAware, melaporkan bahwa pesawat Netanyahu menghabiskan total waktu perjalanan hingga 11 jam hanya untuk menghindari wilayah Indonesia.
Netanyahu dilaporkan tiba di Sydney sekitar pukul 06.30 waktu setempat pada Rabu (22/2), dua jam lebih lama dari rute Tel Aviv-Sydney biasanya yang rata-rata menghabiskan delapan setengah jam perjalanan.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu anggota delegasi Israel yang diboyong Netanyahu dalam pesawat tersebut.
Sejumlah negara Muslim, termasuk Pakistan dan Indonesia, memang melarang pesawat Israel melintasi wilayah udara mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, negara yang selama ini berkonflik dengan Tel Aviv.
|
Namun, Jakarta memiliki sejumlah kerja sama perdagangan dan pariwisata dengan Tel Aviv.
Tahun lalu, Netanyahu pun sempat mendorong Indonesia agar mulai membuka hubungan diplomatik dengan negaranya, mengatakan bahwa banyak kesempatan kerja sama bilateral antara kedua negara yang dapat dikembangkan.
Menurut laporan Times of Israel, Netanyahu juga menuturkan bahwa alasan kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik sudah tidak relevan lagi.
Sementara itu, Indonesia menegaskan bahwa normalisasi hubungannya keduanya bisa tercapai hanya jika Palestina merdeka.
"Hal yang paling penting di sini adalah semangat mewujudkan kemerdekaan Palestina," kata Sekretaris Kabinet RI, Pramono Anung.
Namun, Netanyahu tetap bertemu dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull. Kedua pemimpin direncanakan akan menyepakati sejumlah kerja sama ekonomi dan pertahanan. Netanyahu berencana menghabiskan waktu selama empat hari di negeri kangguru itu.
Credit CNN Indonesia