Kamis, 02 Februari 2017

Trump Pilih Tokoh Konservatif sebagai Hakim Agung


 
Trump Pilih Tokoh Konservatif sebagai Hakim Agung  
Presiden Donald Trump (kanan) mencalonkan Neil Gorsuch (kiri) sebagai hakim agung. (REUTERS/Kevin Lamarque)
 
Jakarta, CB -- Presiden AS Donald Trump mencalonkan tokoh konservatif Neil Gorsuch sebagai hakim agung. Langkah ini bisa mengembalikan mayoritas konservatif di pengadilan dan membantu membentuk peraturan yang menuai pro-kontra seperti aborsi, pengendalian senjata, hukuman mati dan hak beragama.

Pria berusia 49 tahun tersebut mungkin akan menghadapi respons sengit dari Senat setelah Partai Republik tahun lalu menolak calon yang diajukan Presiden Barack Obama untuk mengisi posisi tersebut.

Gorsuch adalah kandidat termuda yang diajukan sebagai hakim agung dalam 25 tahun ini dan dia mungkin bisa memengaruhi keputusan pengadilan untuk beberapa dekade yang akan datang.

Mengumumkan pemilihan ini di Gedung Putih, didamping Sang Hakim dan istrinya, Trump mengatakan rekam jejak Gorsuch sangat baik. Trump mengatakan Partai Republik dan Demokrat bisa satu suara mempercayai Gorsuch untuk mengisi jabatan seumur hidup ini.

"Hakim Gorsuch memiliki kemampuan hukum yang luar biasa, sangat pintar, disiplin dan mempunyai hukuman bipartisan," kata Trump sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (1/2).

"Tergantung umurnya, seorang hakim MA bisa aktif selama 50 tahun. Dan keputusannya bisa berdampak satu abad atau lebih, sering kali permanen," kata Trump.

Gorsuch adalah hakim di Pengadilan Banding Denver dan ditunjuk mengisi jabatan itu oleh Presiden George W Bush pada 2006 lalu.

Beberapa anggota Demokrat di Senat, yang akan menentukan nasib Gorsuch, telah menyatakan akan menolak siapapun yang diajukan Trump.

Gorsuch dianggap sebagai seorang pribadi yang konservatif, dikenal karena mendukung hak beragama, dan dipandang mirip dengan Antonin Scalia, hakim agung yang meninggal dunia pada Februari 2016.

"Saya menghargai ... fakta bahwa dalam tata negara kita, hukum ditulis oleh Kongres dan bukan pengadilan," kata Gorsuch. "Tugas hakim adalah untuk mengaplikasikan, bukan mengubah, pekerjaan perwakilan rakyat. Hakim yang menyukai setiap putusannya kemungkinan besar adalah hakim yang tidak baik karena cenderung mengikuti preferensi pribadi alih-alih hukum."

Seorang pejabat pemerintahan senior yang enggan disebut namanya mengatakan pemilihan Gorsuch dipandang Gedung Putih sebagai sesuatu yang sangat berbeda dengan pencalonan sebelumnya, di mana banyak hakim agung berasal dari bagian timur AS. Gorsuch tinggal di Boulder, Colorado.

Pejabat tersebut mendeskripsikan Gorsuch sebagai hakim mainstream yang bisa dengan mudah diterima oleh Senat. Dia juga mencatat, Senat menerima pencalonannya untuk mengisi jabatan yang sekarang dengan suara bulat.



Credit  CNN Indonesia