Kamis, 02 Februari 2017

Trump dikritik keras calon kanselir Jerman, dituding "tidak Amerika"

 
Trump dikritik keras calon kanselir Jerman, dituding
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan Kepala Staf Reince Priebus (ka) perintah eksekutif yang mengarahkan banyak lembaga untuk meringankan beban Obamacare setelah menandatanganinya di Ruang Oval di Washington, Amerika Serikat, Jumat (20/1/2017). Juga di dalam foto Staf Sekretaris Gedung Putih Rob Porter (tengah). (REUTERS/Jonathan Ernst)
 
Berlin (CB) - Calon kanselir Jerman dari koalisi tengah-kiri, Martin Schulz, mengkritik keras kebijakan-kebijakan Presiden Donald Trump sebagai "tidak Amerika". Dia juga menentang kebijakan Trump mencabut sanksi kepada Rusia yang diterapkan Barat menyusul intervensi Rusia di Ukraina.

Schulz berkata kepada grup media Funke bahwa Eropa harus bangkit mempertahankan nilai-nilai liberal Barat.

"Yang sedang dilakukan Trump itu tidak Amerika," kata Schulz, karena menurut dia Amerika Serikat yang dikenalnya adalah negara yang selalu membela dunia dengan pencerahan, demokrasi dan kebebasan.

"Seandainya Trump sekarang sedang mendorong bola rusak melalui serangkaian nilai ini, maka saya akan bilang kepada dia sebagai kanselir: 'Itu bukan kebijakan Jerman dan Eropa," sambung Schulz.

Pekan lalu Partai Demokrat Sosial Jerman mencalonkan Schulz sebagai penantang Kanselir Angela Merkel dalam Pemilu September tahun ini. Dan langkah ini mendapatkan dukungan partai-partai tengah dan kiri.

Beralih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan konflik Ukraina, Schulz mengatakan sanksi yang diterapkan kepada Rusia hanya bisa dicabut setelah kedua belah pihak menerapkan apa yang disebut rencana perdamaian Minsk.

"Sepanjang kesepakatan damai Minsk tidak sepenuhnya diterapkan, sanksi itu tidak bisa dicabut. Kami harus bilang kepada Putin sejelas-jelasnya bahwa Rusia wajib menghormati dan mematuhi hukum internasional," kata Schulz seperti dikutip Reuters.



Credit  antaranews.com