Senin, 18 Mei 2015

Polisi Israel Bentrok dengan Warga Palestina di Yerusalem


Polisi Israel Bentrok dengan Warga Palestina di Yerusalem  
Polisi memperkirakan lebih dari 30 ribu warga Israel berbaris melalui wilayah yang sebagian besar dihuni umat Muslim di Yerusalem hingga ke wilayah Tembok Ratapan, atau Western Wall. (Reuters/Baz Ratner)
 
Jakarta, CB -- Bentrok tak terhindarkan terjadi antara polisi Israel dengan puluhan warga Palestina yang melemparkan batu ke arah warga Israel yang tengah melakukan pawai pada Hari Yerusalem, atau Jerusalem Day, memperingati penguasaan Israel atas Yerusalem Timur sejak 1967 di Kota Tua Yerusalem, Minggu (18/5).

Dilaporkan Reuters, pihak kepolisian menyatakan dua petugas terluka akibat lemparan batu saat melindungi ribuan massa Yahudi. Sebanyak enam warga Palestina ditangkap akibat insiden ini.

Dalam siaran televisi Reuters terlihat sejumlah polisi bersenjatakan tongkat menyeret kaki dan tangan beberapa warga Palestina untuk menarik mereka dari lokasi kejadian yang berada di luar gerbang Damaskus menuju Kota Tua  yang ramai.

Polisi memperkirakan lebih dari 30 ribu warga Israel berbaris melalui wilayah yang sebagian besar dihuni umat Muslim di Yerusalem hingga ke wilayah Tembok Ratapan, atau yang dikenal juga dengan Western Wall, yang merupakan sisa dari bangunan kuil yang dihancurkan bangsa Roma kuno.

Polisi menyarankan pedagang Muslim untuk menutup toko mereka selama pawai Hari Yerusalem, yang merayakan berhasil direbutnya Yerusalem Timur dari Yordania.

Israel kemudian menganeksasi Yerusalem Barat dan menjadikan wilayah ini sebagai bagian dari ibu kota mereka, meskipun langkah ini dikecam publik internasional.

Perebutan Yerusalem Timur sebenarnya terjadi pada bulan Juni 1967, namun peringatannya dirayakan pada bulan Mei karena Israel menandai peristiwa tersebut menurut kalender bulan Yahudi.


Pawai berakhir di Temple Mount, atau yang dikenal juga dengan Al-Haram asy-Syarif, yang berlokasi di sebelah Tembok Ratapan. Al-Haram asy-Syarif berisi Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah atau Dome of the Rock.

Warga ultranasionalis Israel meminta hak beribadah di wilayah tersebut, yang menyebabkan peningkatan ketegangan dengan warga Palestina.

Kota Tua Yerusalem juga merupakan rumah bagi sejumlah situs besar keagamaan umat Kristen seperti Gereja Makam Suci, tempat Yesus disalibkan, dikuburkan dan dibangkitkan.

Warga Palestina, yang berjumlah lebih dari 30 persen dari keseluruhan populasi kota ini, tengah berupaya mendapatkan pengakuan internasional atas Negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Palestina juga ingin agar Jerusalem Timur menjadi ibu kota negara mereka.

Pawai warga Israel diselenggarakan setelah Mahkamah Agung menolak permohonan sejumlah kelompok pemerhati hak sipil Israel untuk melarang pawai itu melewati sebagian besar wilayah yang dihuni warga Palestina untuk menghindari kekerasan.

Hakim menyatakan pengamanan polisi akan melindungi jalannya pawai di wilayah tersebut.



Credit  CNN Indonesia