Senin, 18 Mei 2015

Gencatan Senjata Berakhir, Serangan Udara Yaman Dilanjutkan


Gencatan Senjata Berakhir, Serangan Udara Yaman Dilanjutkan 
  Saksi mata di lapangan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menndengar ledakan di distrik Khor Maksar. (Ilustrasi/Reuters/Khaled Abdullah)
 
 
Jakarta, CB -- Koalisi negara Arab pimpinan Arab Saudi melanjutkan kembali serangan udara di Yaman setelah perjanjian gencatan senjata selama lima hari sejak Selasa berakhir pada Minggu (17/5) malam.

Saksi mata di lapangan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menndengar ledakan di distrik Khor Maksar.

Pada Minggu malam, juru bicara militer Yaman yang bersekutu dengan pemberontak al-Houthi mengatakan bahwa ia menyambut usulan perpanjangan waktu gencatanb senjata dari perwakilan PBB agar memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke negara itu.


Gencatan senjata diberlakukan di Yaman untuk memungkinkan masuknya bantuan makanan, bahan bakar, serta obat-obatan yang diperlukan oleh jutaan warga Yaman yang terjebak konflik sejak koalisi Arab menyerang Yaman guna menyingkirkan Houthi.

“Kami menyambut seruan perwakilan Yaman untuk PBB…. terkait perpanjangan gencatan senjata dan kebutuhan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga,” kata Brigjen Sharaf Luqman kepada kantor berita Yaman yang kini dikuasai oleh Houthi, SABA.

Meski begitu, selama gencatan senjata, pertempuran sporadis tetap terjadi, 15 orang dilaporkan tewas pada tengah malam Sabtu menjelang Minggu di koa Taiz dan Dhalea.

Di sisi lain, Arab Saudi mengatakan bahwa perpanjangan gencatan senjata tergantung pada Houthi dan sekutunya, mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

Saudi menuduh Houthi melanggar gencatan senjata namun mereka menahan diri agar bantuan bisa tetap masuk.
 
Bantuan kemanusiaan dibutuhkan oleh jutaan warga Yaman yang terjebak konflik sejak serangan udara pimpinan Saudi dimulai akhir Maret lalu. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)

Wakil Presiden Yaman Khaled Bahah, yang kini juga berada di Riyadh bersama Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, mengatakan bahwa ia ingin memperpanjang gencatan senjata namun semuanya bergantung pada situasi di lapangan.

“Gencatan senjata perlu diperpanjang, tidak hanya beberapa hari, namun itu tergantung pada situasi di lapangan…. Namun harapan dari kami pemerintah, bahwa kita perlu memperpanjang (gencatan senjata),” kata Bahah.

Bantuan disalurkan

Pada Jumat, badan kesehatan PBB, WHO, mengatakan lebih dari 20 ton persediaan medis telah dikirim dari Dubai ke Djibouti ke Yaman.

Sebuah perusahaan kargo di Yaman mengatakan bahwa tujuh kapal berisi bahan bakar, gandum dan makanan lain berlabuh di pelabuhan Hudaydah dan al-Mukalla pada Jumat.

Pada Minggu, sebuah kapal dengan lebih dari 30 ribu paket makanan dikirim dari Uni Emirat Arab di pelabuhan al-Buraiqa, dekat dengan kilang minyak di selatan Aden.




Credit  CNN Indonesia