JAKARTA (CB) - Selain menyandang status sebagai negara
kepulauan terbesar, Indonesia juga kerap dikenal sebagai negara rawan
bencana Alam atau gempa. Meski demikian, Ketua Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, Andy Eka Satya mengatakan bahwa Indonesia
memiliki andil dalam sistem peringatan bencana tsunami di Samudera
Hindia.
Hal tersebut diungkapkannya di sela acara Workshop Nasional Peringatan Dini Tsunami di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa (12/5/2015). Indonesia memiliki alat canggih dalam sistem peringatan bencana tsunami di wilayah Hindia.
"Peralatan peringatan gempa tsunami milik Indonesia sudah canggih, bahkan hal tersebut diakui oleh UNESCO dan negara ini juga bertanggungjawab terhadap 28 negara lainnya di wilayah Samudera Hindia," jelas Andy Eka Satya.
Menurutnya, peringatan bencana alam tersebut memang dibutuhkan sebagai antisipasi masyarakat menanggulangi kejadian bencana. Sehingga, memungkinkan untuk menghindari atau mengantisipasi dampak bencana alam seminimal mungkin.
Namun sayangnya, pihak BMKG belum menjelaskan detail mengenai peralatan canggih yang dimilikinya. Dikabarkan bahwa teknologi tersebut akan dikembangkan dan bekerjasama dengan stakeholder, termasuk operator.
"Sistem peringatan dari teknologi ini memang membutuhkan beberapa pihak untuk kerjasama, baik dari masyarakat, operator, media maupun lainnya," ungkap Andy.
Hal tersebut diungkapkannya di sela acara Workshop Nasional Peringatan Dini Tsunami di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa (12/5/2015). Indonesia memiliki alat canggih dalam sistem peringatan bencana tsunami di wilayah Hindia.
"Peralatan peringatan gempa tsunami milik Indonesia sudah canggih, bahkan hal tersebut diakui oleh UNESCO dan negara ini juga bertanggungjawab terhadap 28 negara lainnya di wilayah Samudera Hindia," jelas Andy Eka Satya.
Menurutnya, peringatan bencana alam tersebut memang dibutuhkan sebagai antisipasi masyarakat menanggulangi kejadian bencana. Sehingga, memungkinkan untuk menghindari atau mengantisipasi dampak bencana alam seminimal mungkin.
Namun sayangnya, pihak BMKG belum menjelaskan detail mengenai peralatan canggih yang dimilikinya. Dikabarkan bahwa teknologi tersebut akan dikembangkan dan bekerjasama dengan stakeholder, termasuk operator.
"Sistem peringatan dari teknologi ini memang membutuhkan beberapa pihak untuk kerjasama, baik dari masyarakat, operator, media maupun lainnya," ungkap Andy.
Credit Okezone