Rabu, 11 Maret 2015

Menlu Israel: Penggal Warga Arab yang Tidak Setia


Menlu Israel: Penggal Warga Arab yang Tidak Setia 
 Ini bukan kali pertama Avigdor Lieberman membuat pernyataan yang kontroversial terkait posisi warga Arab di Israel. 
 
Herzliya, CB -- Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman kembali mengeluarkan pernyataan yang kontroversial, kali ini terkait warga Arab di Israel.

Diberitakan Sputnik News yang mengutip Newsweek, Senin (9/3), pemimpin partai nasionalis sekuler Yisrael Beiteinu ini mengatakan bahwa warga Arab yang tidak setia pada Israel harus "dipenggal kepalanya dengan kapak."

Lieberman yang memang dikenal atas kritikannya yang pedas terhadap warga Arab Israel itu menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya Minggu lalu pada aksi massa di kota Herzliya.

"Mereka yang berada bersama kami berhak mendapat semuanya, tapi mereka yang menentang kami harus dipenggal kepalanya dengan kapak," kata Lieberman.

Seorang warga Arab-Israel dalam acara tersebut bertanya soal nasibnya di negara itu. Lieberman menjawab, "Saya tidak masalah anda menjadi warga negara. Saya berharap semua Arab, Kristen dan Yahudi setia pada negara, terlepas dari agama mereka, dan berperan di IDF (Pasukan Pertahanan Israel). Kami menerima dan mendorong mereka yang ingin bersama kami," kata Lieberman.

Lieberman juga mengatakan bahwa warga warga Arab yang mengibarkan bendera hitam di "Hari Nakba", peringatan terusirnya Palestina dari tanah air mereka pasca pembentuk negara Israel tahun 1948, harus diusir dan dipaksa tinggal di Palestina.

"Mereka yang mengibarkan bendera hitam di 'Hari Nakba' sebagai simbol berduka di hari didirikannya Israel tidak pantas ada di sini, dan saya dengan senang hati menyerahkan mereka pada Mahmoud Abbas," lanjut Lieberman.

Ini bukan kali pertama Lieberman membuat pernyataan yang kontroversial terhadap warga Arab-Israel. Sebelumnya dia bersumpah mendesak hukuman mati terhadap warga Palestina yang disebutnya "teroris".

November lalu, dia juga menyarankan insentif keuangan bagi warga Arab-Israel untuk keluar dari Israel jika negara Palestina terbentuk.

Credit  CNN Indonesia