Selasa, 24 Maret 2015

Jokowi dan Shinzo Abe Sepakati Forum Maritim


Jokowi dan Shinzo Abe Sepakati Forum Maritim  
Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo, Senin (23/3). (REUTERS/Koji Sasahara)
 
Jakarta, CB -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, menyepakati pembentukan forum maritim setelah kedua negara tersebut melakukan penandatanganan kerjasama (Memorandum of Understanding/MoU) di bidang pertahanan, perdagangan, dan promosi.

Untuk diketahui, MoU Pertahanan ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Ryamirzad Ryacudu dan Menteri Pertahanan Jepang Akinori Eto, MoU kerjasama perdagangan ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Ketua Japan Export Trade Organization (JETRO) Hiroyuki Ishige, serta tentang kerjasama promosi investasi, oleh Ketua BKPM Franky Sibarani dan Ketua JETRO, Hiroyuki Ishige.

Shinzo Abe menegaskan bahwa pemerintahannya sangat mementingkan Indonesia. Karena itu, seusai dilantik menjadi PM Jepang ia langsung menjadikan Indonesia sebagai negara yang pertama kali dikunjunginya.

“Adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya dapat mendengarkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memilih Jepang sebagai lawatan ke luar negeri pertama dalam konteks hubungan bilateral selain negara-negara Asean,” kata Abe seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (24/3).

Pertemuan kali ini, lanjut Abe, telah mengkonfirmasikan bahwa sesama negara demokratis dan juga sesama negara maritim di Asia, kedua negara akan lebih meningkatkan hubungan strategis kita.

“Saya menyampaikan harapan saya kepada bapak Presiden agar Indonesia yang semakin berkembang akan memainkan peran yang lebih penting lagi bagi perdamaian dan kemakmuran, baik di kawasan regional maupun dunia,” ujar Abe.


Menurut Abe, dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, terdapat dua hasil yang sangat bermanfaat. Yang pertama adalah dimulainya forum maritim di tingkat pejabat untuk mewujudkan laut yang terbuka dan stabil. Kedua, adalah kesepakatan untuk memulai prakarsa atau inisiatif baru untuk mendorong ekspor dan peningkatan investasi di Indonesia, terutama prakarsa atau inisiatif baru ini adalah promosi.

“Kita bersama-sama mengkonfirmasikan juga peningkatan kerjasama mengenai isu -isu kawasan regional maupun masyarakat internasional seperti isu di Asean dan isu Laut Selatan dan sebagainya,” jelas Abe.

Jokowi mengatakan, Indonesia adalah negara besar dan memiliki potensi yang sangat besar, dan tadi ia telah menyampaikan rencana pembangunan lima tahun yang mungkin bisa dikerjasamakan antara Indonesia dan Jepang.

“Tadi juga telah kita bicarakan mengenai program promosi, promosi investasi agar semakin banyak investor dari Jepang yang mau menginvestasikan di Indonesia, terutama mengenai bidang-bidang yang mungkin bisa dikerjasamakan, bisa dimasuki investasinya dari Jepang yaitu bidang pembangkit tenaga listrik, pelabuhan kemudian infrastruktur jalan dan jalan tol juga pembangunan kawasan industri,” ungkap Jokowi.

Sementara kerjasama di bidang maritim, menurut Jokowi, telah disepakati untuk membentuk forum kerjasama maritim, khususnya di bidang keamanan maritim, infrastruktur maritim dan industri maritim. Di bidang pertanian, juga sudah disampaikan mengenai program magang petani muda Indonesia untuk bisa mengembangkan pertaniannya, dan bisa belajar dari Jepang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pertanian.

“Terakhir, tadi kami mengundang PM Shinzo Abei untuk hadir menghadiri peringatan 60 tahun peringatan Asia Afrika di Jakarta dan Bandung tanggal 22-24 April yang akan datang,” ungkap Jokowi.


Credit  CNN Indonesia