Selasa, 24 Maret 2015

Goliat Tabuni, Jenderal OPM Menyerahkan Diri ke TNI

Goliat dan pasukan sudah membunuh banyak pasukan TNI dan Polri.

Goliat Tabuni, Jenderal OPM Menyerahkan Diri ke TNI
Ilustrasi bendera OPM. (Banjir Ambarita/Papua)

  CB - Setelah bertahun-tahun diburu, akhirnya panglima tertinggi organisasi Papua Merdeka (OPM), Jenderal Goliat Tabuni menyerahkan diri ke Tentara nasional Indonesia (TNI).

Kepala Staf TNI angkatan darat, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Jenderal Goliat Tabuni menyerahkan diri bersama 23 orang prajuritnya.

Dalam penyerahan diri itu, Jenderal Goliat mengajukan beberapa permintaan kepada TNI, di antaranya, minta dibuatkan rumah adat Honai dan dibuatkan sebuah markas Koramil TNI.

"Kami akan berusaha memenuhi permintaan untuk membangun rumah adat, tapi untuk markas Koramil akan dipertimbangkan lebih dulu," kata Jenderal Gatot Nurmantyo, Selasa, 24 Maret 2015 di Jakarta.

Goliat Tabuni resmi menjabat sebagai panglima tinggi OPM sejak 11 Desember 2012 melalui konferensi tingkat tinggi OPM di Papua.

Goliat dan pasukannya selama ini dikenal sangat kejam dan berdarah dingin. Tercatat sejak tahun 2004 lalu, ia dan pasukannya telah membunuh pasukan TNI dan juga Polri serta merampas senjata.


Credit  VIVA.co.id




Ingin Kembali Jadi Warga RI, Puluhan Anggota OPM Turun Gunung

 
KOMPAS.com Kepala Staf Kodam XVII Cenderawasih, Brigjen TNI Tatang Sulaiman (kanan), bersalaman dengan perwakilan 23 anggota TPN-OPM Tingginambut.

JAYAPURA, CB – Puluhan anggota anggota Tentara Pembebasan Nasional/ Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang bermarkas di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua menyatakan keinginan untuk turun gunung kembali menjadi warga Indonesia. Mereka ingin hidup normal berbaur dengan saudara mereka lainnya.

Hal tersebut disampaikan 23 orang yang menjadi perwakilan TPN/OPM di wilayah Tingginambut kepada Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) XVII Cenderawasih, Brigjen TNI Tatang Sulaiman beserta rombongan di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (23/3/2015) kemarin.

Menurut Tatang, alasan pengikut Goliat Tabuni turun gunung karena merasa pembangunan sudah masuk ke daerah mereka. “Pada dasarnya mereka merindukan hidup pada tatanan aman dan nyaman,” kata Tatang kepada wartawan di Jayapura melalui telepon selulernya.

Mereka juga berharap, untuk dibangunkan honai (rumah) dan tetap mempertahankan komandan Pos Ramil yang memberi perhatian kepada mereka. “Mereka ditampung di penginapan sementara dan untuk permintaan mereka, akan dikomunikasikan dengan Bupati Puncak Jaya untuk membangun perumahan,” ungkap Tatang.

Tinjau pos TNI di Pegunungan Tengah Papua
Sebelumnya, rombongan Kasdam XVII Cenderawasih meninjau Pos TNI dari Kabupaten Jayawijaya, Tolikara dan Puncak Jaya, sejak Minggu (22/3/2015) kemarin. Dalam kunjungan tersebut, menurut Tatang, pihaknya ingin melihat kesiapan pasukan dan kondisi pos TNI dan rute perjalanan dari Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, dan Puncak Jaya.

“Peninjauan ini untuk pemetaan wilayah menghadapi berbagai kerawanan di daerah tersebut. Selain itu untuk mengetahui alat transportasi yang pas untuk pengiriman pasukan dan logistik,” kata Tatang.

Tatang mengatakan, kehadiran mereka akan menambah moril pasukan dan sekaligus untuk mendengar langsung persoalan yang dihadapi prajurit di lapangan. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi prajurit TNI di Pegunungan Tengah seperti kondisi medan yang ekstrim (dingin) serta kendala peralatan komunikasi. “Ini akan menjadi masukan untuk Kodam XVII Cenderawasih dan akan dilaporkan kepada pimpinan,” tegas Tatang.



Credit  KOMPAS.com

 

Panglima Papua Merdeka dan 23 Pengikutnya Menyerahkan Diri

Mereka kembali ke pangkuan NKRI atas inisiatif sendiri.
 
Panglima Papua Merdeka dan 23 Pengikutnya Menyerahkan Diri
Goliat Tabuni (kanan). (www.majalahselangkah.com)
 
CB - Panglima tertinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM), Jenderal Goliat Tabuni, akhirnya menyerahkan diri ke TNI. Goliat Tabuni yang selama ini bermarkas di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua, menyerahkan diri bersama 23 pengikutnya.

Kepala staf daerah militer (Kasdam) XVII Cenderawasih, Brigjen Tatang Sulaiman mengatakan, Goliat Tabuni dan pengikutnya memilih menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI atas kesadarannya sendiri.

"Mereka ingin hidup layak seperti masyarakat Indonesia lainnya, sehingga menyerahkan diri Minggu (22/3) kemarin," ujar Brigjen Tatang, Senin 23 Maret.

Goliat Tabuni dan para pengikutnya serta anak istri, lanjut Kasdam, menyampaikan keinginan untuk dibangunkan Honai (rumah adat Papua) sebagai tempat tinggal.
"Mereka minta dibangunkan tempat tinggal dan juga meminta dibangunkan Markas Koramil di Tingginambut," katanya.

Menyikapi permintaan itu, Kasdam mengatakan akan menyampaikannya kepada pemerintah Kabupaten Puncak Jaya. "Kami akan sampaikan keinginan mereka kepada pemerintah, sedangkan mengenai Markas Koramil, akan menjadi pertimbangkan Kodam," ujar dia.

Goliat Tabuni selama ini memang dikenal sebagai Panglima OPM. Ia resmi mendaulat sematan Panglima OPM sejak 11 Desember 2012 melalui Konferensi Tingkat Tinggi OPM. Wakilnya adalah Letjen Gabriel Melkizedek Awom, dan Kepala Staf TPN-OPM, Mayjen Terianus Satto.

Berdasarkan catatan, sejak 2004, Goliat Tabuni cs sudah banyak menewaskan anggota TNI-Polri serta merampas sejumlah senjata. Mereka selama ini dikenal sebagai kelompok separatis sadis yang tak segan membunuh sasarannya.


Credit   VIVA.co.id