JAKARTA (CB)—Neraca perdagangan berhasil membukukan sedikit surplus senilai $20 juta pada Oktober. Kinerja ini membaik setelah neraca September mencatat defisit $270 juta. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin, kejatuhan harga minyak dunia telah memangkas nilai impor.
BPS mengumumkan impor minyak dan gas berkurang 2% dibanding bulan sebelumnya, sehingga impor keseluruhan turun 1,4% menjadi $15,33 miliar. Dibanding angka setahun sebelumnya, impor menyusut 2,2%.
Dari 11 ekonom yang dihubungi The Wall Street Journal, median perkiraan mereka adalah surplus $25 juta.
Surplus perdagangan pada Oktober semakin membuka kemungkinan membaiknya defisit transaksi berjalan. Pada kuartal ketiga, defisit tersebut telah menyempit menjadi $6,8 miliar setelah sempat mencapai $8,7 miliar pada kuartal kedua. Presiden Joko Widodo bulan lalu juga telah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi dan pada akhirnya menekan impor.
Credit indo.wsj.com