MOSKOW
- Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Federasi Rusia, Konstantin
Kosachev menuturkan, Moskow seharusnya tidak berdiri di belakang pintu
tertutup dan terus mengetuk untuk mencari penyelesaian masalah
perlucutan senjata.
Kosachev mengatakan, satu-satunya yang bisa dilakukan oleh Rusia saat ini adalah menunggu kedewasaan Amerika Serikat (AS) untuk dapat memulai dialog mengenai perlucutan senjata.
"Rusia tidak lagi berdiri dan mengetuk pintu tertutup, menyarankan berbagai opsi perlucutan senjata ke AS. Sekarang, kita harus menunggu sampai Washington menjadi matang untuk berdialog. Nasib perjanjian itu tergantung dan tergantung pada langkah-langkah AS," kata Kosachev,
Kosachev mengatakan, satu-satunya yang bisa dilakukan oleh Rusia saat ini adalah menunggu kedewasaan Amerika Serikat (AS) untuk dapat memulai dialog mengenai perlucutan senjata.
"Rusia tidak lagi berdiri dan mengetuk pintu tertutup, menyarankan berbagai opsi perlucutan senjata ke AS. Sekarang, kita harus menunggu sampai Washington menjadi matang untuk berdialog. Nasib perjanjian itu tergantung dan tergantung pada langkah-langkah AS," kata Kosachev,
"Kami
akan mengikuti langkah-langkah praktis AS dengan seksama setelah itu
menangguhkan kewajiban berdasarkan Perjanjian INF," sambungnya dalam
sebuah pernyataan dilansir Tass pada Minggu (3/2).
Dia
lalu mengatakan, jika AS mulai mengerahkan rudal jarak menengah dan
pendeknya di dekat perbatasan Rusia, Rusia akan terpaksa mengerahkan
rudalnya di dalam negeri, di negara tetangga dan juga di negara sekutu
Rusia di kawasan.
"Tapi, kita akan melakukan ini hanya sebagai tanggapan atas tindakan AS. Bukan sebagai inisiatif. Langkah kita akan menjadi reaksi atas tindakan Washington," tukasnya.
"Tapi, kita akan melakukan ini hanya sebagai tanggapan atas tindakan AS. Bukan sebagai inisiatif. Langkah kita akan menjadi reaksi atas tindakan Washington," tukasnya.
Credit sindonews.com