Rabu, 20 Februari 2019

Perang Konser di Tengah Krisis Ekonomi Venezuela


Perang Konser di Tengah Krisis Ekonomi Venezuela
Ilustrasi protes anti-Maduro. (Reuters/Carlos Garcia Rawlins)




Jakarta, CB -- Venezuela akan menggelar konser di perbatasan dengan Kolombia di hari yang sama ketika filantropis asal Inggris, Richard Branson, bakal menghelat acara di tempat serupa untuk mendesak agar bantuan bisa masuk ke negara krisis itu.

Adu acara ini bermula ketika Branson mengumumkan bahwa ia akan menggelar konser amal di Cucuta pada 22 Februari mendatang dengan bintang tamu sejumlah musisi Latin terkemuka. 


Tak lama setelah itu, Menteri Kebudayaan Venezuela, Jorge Rodriguez, mengatakan pemerintah telah menerima permintaan dari banyak musisi lokal yang ingin ambil bagian dalam "sebuah pertemuan besar, konser besar untuk perdamaian dan kehidupan."

Rodriguez mengatakan konser pro-pemerintah ini bertujuan "untuk mengakhiri agresi brutal yang menjadikan rakyat kita sebagai sasarannya."


Konser ini akan diadakan di jembatan Simon Bolivar yang menghubungkan San Antonio, Venezuela, dengan Cucuta, Kolombia. Di sana, bantuan yang dikirim AS tertahan karena Presiden Nicolas Maduro memblokade perbatasan.

Maduro tak mengizinkan bantuan itu masuk, mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi langkah awal invasi AS. 

Langkah ini ditentang Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela yang memproklamirkan diri sebagai presiden interim dan mendapatkan dukungan dari 50 negara.

Guaido mengatakan bahwa ada sekitar 300 ribu warga Venezuela terancam meninggal akibat krisis ekonomi di negaranya yang sedang mengalami hiperinflasi.

Ia sendiri sudah memperingatkan militer, yang masih setia kepada Maduro, agar tidak memblokade bantuan kemanusiaan.

Ia menyebut pemblokiran akses bantuan kemanusiaan ini "hampir seperti genosida" dan militer kemungkinan bertanggung jawab atas kematian 40 demonstran dalam unjuk rasa anti-Maduro sejak 21 Januari lalu.




Credit  cnnindonesia.com