Rabu, 20 Februari 2019

AS Kerahkan Kapal Induk dan 5 Kapal Perang di Tengah Krisis Venezuela


AS Kerahkan Kapal Induk dan 5 Kapal Perang di Tengah Krisis Venezuela
Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal induk dan lima kapal perang untuk latihan militer di Samudra Altlantik dan lepas pantai Florida. Manuver yang telah dimulai sejak 25 Januari itu digelar di tengah krisis politik yang memanas di Venezuela.

Kapal perang Spanyol juga diundang untuk ikut latihan militer yang dinamai "COMPTUEX". Latihan dirancang untuk mempersiapkan diri sebelum penugasan militer.

Armada Tempur Kapal Induk (CSG) yang dikerahkan AS terdiri dari kapal induk bertenaga nuklir USS Abraham Lincoln (CVN-72), sebuah kapal perang dengan rudal jelajah dan empat kapal perusak. Sedangkan kapal dari Spanyol yang berpartisipasi adalah kapal fregat.

"GSG memiliki kemampuan lintas platform untuk beroperasi di mana pun dan kapan pun diperlukan, dan di samping memiliki fleksibilitas dan keberlanjutan untuk berperang dalam skala besar dan memastikan kebebasan laut, CSG adalah simbol yang terlihat dan (tekad) kuat dari komitmen AS terhadap sekutu, mitra dan teman," bunyi siaran pers Angkatan Laut AS, yang dikutip Maritim Herald, Selasa (19/2/2019).

USS Abraham Lincoln dan kapal-kapal pengawalnya meninggalkan pelabuhan Norfolk, di negara bagian Virginia, untuk memulai latihan di Samudra Atlantik, tempat pelatihan ini biasanya beroperasi.

Meskipun lokasi dan nasib pengerahan kapal-kapal tempur itu tidak diketahui, konsultan militer Stratfor and Southfront telah menemukan CSG di suatu tempat di Atlantik di lepas pantai negara bagian Florida.

Kapal induk USS Abraham Lincoln juga dilengkapi dengan jet tempur siluman F-35C Lightning II Lockheed Martin.

Kapal-kapal dan pesawat tempur tersebut berpartisipasi dalam Compound Training Exercise (COMPTUEX) yang berupaya mengintegrasikan unit-unit yang berbeda dalam kelompok yang sama dan menyatakan kemampuan mereka untuk memulai penempatan. Proses ini biasanya berlangsung sekitar satu bulan. Dalam beberapa hari terakhir dilaporkan bahwa kelompok tempur kapal induk tersebut telah mencoba melintasi selat, sebuah manuver yang diperlukan untuk memasuki Laut Karibia.

Meskipun tujuan dan misi akhir dari latihan itu tidak diketahui, manuver dan pengerahan terjadi di tengah krisis politik yang semakin memanas di Venezuela. Krisis politik mulai pecah setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara pada bulan Januari lalu dengan tujuan untuk menggantikan presiden terpilih Nicolas Maduro dan menyerukan pemilu baru yang bebas.

AS telah mendukung dan mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela dan tidak mengakui Maduro yang menang pemilu 2018 lalu. Dalam perkembangan terbaru, Presiden Donald Trump mengancam militer Venezuela jika tidak mendukung Guaido.





Credit  sindonews.com