Ilustrasi pembunuhan. (Istockphoto/fergregory)
Jakarta, CB -- Seorang narapidana asal
Pakistan yang dipenjara seumur hidup dibunuh oleh sesama napi. Menurut
keterangan aparat, peristiwa itu adalah sebagai aksi pembalasan karena
sentimen anti-Pakistan akibat peristiwa serangan bom bunuh diri di
Kashmir yang menewaskan 40 anggota satuan paramiliter beberapa hari
lalu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (20/2), peristiwa pembunuhan itu terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Pusat Jaipur, negara bagian Rajasthan. Menurut Kepala Kepolisian Rajasthan, Kapil Garg, peristiwa itu bermula dari perkelahian.
Seperti dilansir AFP, Rabu (20/2), peristiwa pembunuhan itu terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Pusat Jaipur, negara bagian Rajasthan. Menurut Kepala Kepolisian Rajasthan, Kapil Garg, peristiwa itu bermula dari perkelahian.
Sang napi asal Pakistan yang tidak disebutkan namanya lantas dianiaya dan dilempari batu hingga meninggal. Napi yang tewas itu sudah menjalani delapan tahun masa hukuman. Peristiwa itu terjadi setelah ramai beredar pesan hasutan di kalangan warga India untuk melakukan pembalasan atas serangan bom bunuh diri di Kashmir.
Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada Mei 2013. Saat itu seorang tahanan asal Pakistan tewas dibunuh sesama tahanan asal India di penjara Kashmir. Hal itu diduga sebagai balasan karena seorang napi asal India di Pakistan tewas dibunuh.
Wilayah Kashmir yang diperebutkan oleh India dan Pakistan akhirnya dibagi dua. Namun, di wilayah mayoritas berpenduduk Muslim yang dikuasai India selalu bergolak.
Kedua negara itu selalu bersaing sejak merdeka dari Inggris pada 1947.
Kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM) mengaku bertanggung jawab atas insiden
bom bunuh diri di Kashmir. Mereka disebut bersembunyi di Pakistan, dan
'dipelihara' oleh badan intelijen mereka, Inter-Service Intelligence
(ISI).
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyatakan kesiapan untuk membantu penyelidikan serangan bom bunuh diri yang menewaskan 41 personel paramiliter India pekan lalu. Namun, ia memperingatkan India agar tak menyerang negaranya.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyatakan kesiapan untuk membantu penyelidikan serangan bom bunuh diri yang menewaskan 41 personel paramiliter India pekan lalu. Namun, ia memperingatkan India agar tak menyerang negaranya.
Khan
meminta India berbagi bukti jika memang ada indikasi Pakistan terlibat
dalam bom bunuh diri tersebut. Sebab, tuduhan itu sudah sejak lama
dilontarkan oleh India.
Selama penyelidikan masih belum rampung, Khan meminta India tidak melakukan serangan, terutama setelah Perdana Menteri India, Narendra Modi mengancam akan ada respons kuat terkait insiden tersebut.
Selama penyelidikan masih belum rampung, Khan meminta India tidak melakukan serangan, terutama setelah Perdana Menteri India, Narendra Modi mengancam akan ada respons kuat terkait insiden tersebut.
Credit cnnindonesia.com