CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro
mengecam sekelompok tentara yang memilih untuk desersi dari militer. Ia
menyebut mereka bertujuan untuk menabur perpecahan di antara tentara
negara itu.
Dalam kunjungan ke Benteng Tiuna, garnisun militer utama negara itu di barat daya Caracas, Maduro mengatakan para desertir berkonspirasi dengan Kolombia untuk membagi Angkatan Bersenjata Bolivarian Nasional (FANB).
"Para desertir itu sekarang tentara bayaran dari oligarki Kolombia yang ingin merusak kesetiaan angkatan bersenjata kepada pemerintah," kecam Maduro seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (1/2/2019).
Dalam kunjungan ke Benteng Tiuna, garnisun militer utama negara itu di barat daya Caracas, Maduro mengatakan para desertir berkonspirasi dengan Kolombia untuk membagi Angkatan Bersenjata Bolivarian Nasional (FANB).
"Para desertir itu sekarang tentara bayaran dari oligarki Kolombia yang ingin merusak kesetiaan angkatan bersenjata kepada pemerintah," kecam Maduro seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (1/2/2019).
Berbicara kepada sekitar 2.000 tentara, Maduro bertanya apakah mereka mau menyerah pada tekanan "imperialis", dan dijawab "Tidak."
Maduro lantas menyerukan kepemimpinan militer untuk perdamaian, untuk membela Konstitusi.
Venezuela
menghadapi krisis politik, setelah pemimpin oposisi Juan Guaido
menyatakan dirinya sebagai presiden sementara dan diakui oleh Amerika
Serikat (AS) dan beberapa negara lain.
Pemerintah Venezuela mencela campur tangan AS dalam urusan internalnya.
Pemerintah Venezuela mencela campur tangan AS dalam urusan internalnya.
Credit sindonews.com