Ilustrasi Presiden AS, Donald Trump. (REUTERS/Lisa Norman-Hudson)
Seperti dilansir AFP, Rabu (6/2), kejaksaan federal New York menerbitkan surat perintah permintaan kepada panitia pelantikan Trump untuk menyerahkan seluruh laporan keuangan dan hal-hal lain kepada mereka pada Senin lalu. Panitia menyatakan mereka akan bekerja sama dengan aparat.
Surat perintah itu panitia menyerahkan dokumen catatan sumbangan, vendor, kontraktor, dan rekening bank yang terkait dengan kegiatan mereka dalam pelantikan Trump. Hal itu diduga untuk mengungkap dugaan adanya korupsi dan pencucian uang.
Aparat dilaporkan menyelidiki seorang penyumbang, Imaad Zuberi dan perusahaannya di Los Angeles, Avenue Ventures. Dia menyumbang US$900 ribu untuk pelantikan Trump. Kegiatan pelantikan yang berlangsung sepekan itu diduga kuat membuka celah bagi kalangan pengusaha dan pelobi ke Gedung Putih. Mereka rela membuat acara makan malam, konser, dan kegiatan lain demi bisa mendapat akses ke lingkar kekuasaan.
Jumlah uang yang berhasil dihimpun oleh panitia pelantikan Trump menarik perhatian sekaligus pertanyaan. Apakah di dalamnya terdapat sumbangan tidak sah dari pihak asing, sebagai pelicin dari pengusaha untuk mendapat kontrak proyek pemerintah, atau malah dugaan gratifikasi.
Wakil Ketua Panitia pelantikan Trump adalah Rick Gates. Dia menjadi tersangka dugaan konspirasi dan kesaksian palsu dalam penyelidikan Biro Penyelidik Federal AS (FBI). Investigasi yang digelar oleh Robert Mueller juga menyinggung soal dugaan penyimpangan anggaran dalam pelantikan, proses seleksi tamu undangan, dan pesta eksklusif yang diduga dihadiri oleh orang-orang memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia.
Meski begitu, Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, menampik penyelidikan panitia pelantikan itu terkait dengan Trump. Menurut dia perkara ini dibuat-buat.
"Hal ini tidak ada hubungannya dengan Gedung Putih. Faktanya adalah hal ini tidak terkait dengan presiden," ujar Sarah.
Credit cnnindonesia.com