TOKYO
- Jepang mengaku menyesalkan keputusan Amerika Serikat (AS) dan Rusia
untuk menangguhkan Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah atau INF.
Namun, Tokyo menyatakan memahami alasan Washington menangguhkan
perjanjian itu.
"Perjanjian itu telah memainkan peran bersejarah dalam pengendalian dan pengurangan senjata. Kami memenuhi syarat situasi di mana perjanjian itu harus diakhiri, karena tidak diterima," kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga.
"Namun, Tokyo dapat memahami esensi masalah yang memicu AS untuk mengumumkan keputusannya," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/2).
"Perjanjian itu telah memainkan peran bersejarah dalam pengendalian dan pengurangan senjata. Kami memenuhi syarat situasi di mana perjanjian itu harus diakhiri, karena tidak diterima," kata Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga.
"Namun, Tokyo dapat memahami esensi masalah yang memicu AS untuk mengumumkan keputusannya," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/2).
Seperti
diketahui, AS telah menuduh Rusia melanggar perjanjian INF dan pada
hari Jumat dan mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan perjanjian itu.
AS juga menyatakan kemungkinan akan menarik diri secara penuh jika Rusia
tidak mengubah sikapnya dalam kurun waktu enam bulan ke depan.
Sebagai respon atas keputusan AS tersebut, kemarin Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Moskow akan turut menagguhkan perjanjian INF.
Sebagai respon atas keputusan AS tersebut, kemarin Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Moskow akan turut menagguhkan perjanjian INF.
Putin
juga telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dan
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu untuk tidak melanjutkan
negosiasi mengenai perlucutan senjata dengan AS. Tetapi, Putin mencatat
bahwa semua proposal Rusia tetap ada di atas meja.
Credit sindonews.com