Jumat, 08 Februari 2019

AS Jual Sistem Rudal ke India untuk Lindungi Pesawat Presiden dan PM


AS Jual Sistem Rudal ke India untuk Lindungi Pesawat Presiden dan PM
Pesawat Boeing 777 Air India yang menjadi pesawat presiden dan perdana menteri. Foto/REUTERS

 

WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sepakat untuk menjual dua sistem pertahanan rudal canggih ke India untuk melindungi presiden dan perdana menteri (PM). Harga dua sistem pertahanan rudal pelindung dua pesawat Boeing-777 itu sekitar USD190 juta.

Menurut Pentagon, penjualan senjata pertahanan tersebut akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan membantu memperkuat hubungan strategis AS-India.

Administrasi Trump menyetujui penjualan dua sistem yang dikenal sebagai Large Aircraft Infrared Countermeasures (LAIRCM) dan Self-Protection Suites (SPS) tersebut. Demikian konfirmasi Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS dalam surat pemberitahuan kepada Kongres pada hari Rabu.

Keputusan penjualan senjata diambil AS setelah Pemerintah India baru-baru ini mengajukan permintaan untuk LAIRCM dan SPS dengan alasan ada ancaman tingkat tinggi terhadap PM dan presiden.

Menurut Pentagon sistem pertahanan yang akan dipasang pada pesawat dua Boeing 777 itu akan membuat keamanan "Air India One" setara dengan pesawat yang digunakan Presiden AS atau "Air Force One".

Pemerintah India berencana untuk membeli dua Boeing 777 ER dari operator nasional Air India untuk tujuan khusus ini. Tidak seperti di masa lalu, kedua pesawat tidak akan digunakan untuk tujuan komersial oleh Air India.

Federasi Ilmuwan Amerika mengatakan tujuan dari program LAIRCM adalah untuk melindungi pesawat besar dari rudal portabel. Setelah dipasang, sistem LAIRCM dapat meningkatkan waktu peringatan kru, mengurangi tingkat alarm palsu dan secara otomatis melawan sistem rudal jarak menengah tingkat lanjut.

Subsistem peringatan rudal akan menggunakan beberapa sensor untuk memberikan cakupan spasial penuh.

Subsistem tindakan balasan akan menggunakan laser yang dipasang di rakitan menara penunjuk dan pelacak. Ini juga secara otomatis melawan sistem rudal jarak menengah tanpa tindakan yang diperlukan oleh kru.

Pilot hanya akan diberitahu bahwa rudal ancaman terdeteksi dan macet.

Mengamati bahwa hal itu akan meningkatkan kemampuan India untuk mencegah ancaman regional, notifikasi Kongres mengatakan SPS akan memfasilitasi kemampuan yang lebih kuat ke dalam area-area terkait dengan meningkatnya ancaman rudal.

"India tidak akan memiliki masalah menyerap dan menggunakan sistem ini," bunyi pernyataan DSCA, dikutip Hindustan Times, Jumat (8/2/2019). 






Credit  sindonews.com