Rabu, 05 September 2018

AS Ancam Serang Suriah dengan Cepat dan Tepat



AS Ancam Serang Suriah dengan Cepat dan Tepat
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Amerika Serikat mengancam Suriah dengan serangan cepat dan cepat jika rezim pemerintah Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia lagi. Ancaman terbaru ini diumumkan Gedung Putih.

Presiden Donald Trump sebelumnya memperingatkan rezim Assad untuk tidak bertindak sembrono dengan menyerang wilayah Provinsi Idlib yang diklaim Damaskus sebagai sarang terakhir kelompok pemberontak dan kelompok militan.

Idlib terus dipantau Washington setelah Suriah dan Rusia menyatakan, kelompok militan merancang serangan senjata kimia untuk memfitnah rezim Damaskus dengan tujuan agar pemerintah Suriah diserang Barat.

"Amerika Serikat memantau situasi di Provinsi Idlib, Suriah, tempat jutaan warga sipil tak berdosa berada di bawah ancaman serangan rezim Assad yang akan segera terjadi, yang didukung oleh Rusia dan Iran," bunyi pernyataan Gedung Putih, yang dikutip dari situs resminya, Rabu (5/9/2018).

"Mari kita perjelas, tetap teguh pendirian kita bahwa jika Presiden Bashar al-Assad memilih untuk menggunakan lagi senjata kimia, Amerika Serikat dan Sekutunya akan merespons dengan cepat dan tepat," lanjut Gedung Putih.

Juru Bicara Departemen Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan kelompok militan yang sedang merancang serangan senjata kimia di Idlib untuk mendiskreditkan rezim Suriah adalah kelompok jihad Hayat Tahrir al-Sham.

Sebelumnya, pada hari Selasa Kremlin mengkritik peringatan Presiden Trump terhadap pemerintah Suriah agar tidak bertindak sembrono di Idlib.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan kembali posisi Rusia dengan menegaskan bahwa Idlib merupakan sarang teroris. Menurutnya, peringatan Trump tidak mempertimbangkan potensi berbahaya dan negatif dari kantong yang dikuasai pemberontak dan menunjukkan bahwa Gedung Putih tidak memiliki pendekatan komprehensif untuk menyelesaikan krisis Suriah.

Secara terpisah, utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan bahwa dia bertekad untuk mengadakan pembicaraan dengan utusan tingkat tinggi dari Turki, Iran dan Rusia pada Selasa dan Rabu pekan depan. Namun, dia mengaku khawatir  bahwa serangan terhadap Idlib akan segera terjadi. 





Credit  sindonews.com