TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan slide dan
video yang diklaim sebagai bukti bahwa Iran memiliki program pembuatan
bom nuklir yang dirahasiakan. Dia menuduh Teheran berbohong tentang
program nuklirnya yang membuat kesepakatan tahun 2015 tidak berlaku
lagi.
PM Netanyahu menunjukkan dokumen visual di layar lebar dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Senin (30/4/2018). Ada rak buku besar penuh dengan map yang ditunjukkan Netanyahu, yang dia klaim berisi program senjata nuklir Iran.
"Meskipun Iran mengklaim tidak pernah memiliki program senjata nuklir, 100.000 file rahasia membuktikannya," kata Netanyahu, yang dilansir Reuters, Selasa (1/5/2018).
"Setelah kesepakatan nuklir 2015, Iran terus melestarikan dan memperluas pengetahuan senjata nuklirnya untuk digunakan di masa depan," ujarnya.
"Setelah menandatangani kesepakatan nuklir pada 2015, Iran mengintensifkan upaya untuk menyembunyikan file rahasianya," lanjut PM Israel tersebut. "Pada 2017, Iran memindahkan file senjata nuklirnya ke lokasi yang sangat rahasia di Teheran."
PM Netanyahu menunjukkan dokumen visual di layar lebar dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Senin (30/4/2018). Ada rak buku besar penuh dengan map yang ditunjukkan Netanyahu, yang dia klaim berisi program senjata nuklir Iran.
"Meskipun Iran mengklaim tidak pernah memiliki program senjata nuklir, 100.000 file rahasia membuktikannya," kata Netanyahu, yang dilansir Reuters, Selasa (1/5/2018).
"Setelah kesepakatan nuklir 2015, Iran terus melestarikan dan memperluas pengetahuan senjata nuklirnya untuk digunakan di masa depan," ujarnya.
"Setelah menandatangani kesepakatan nuklir pada 2015, Iran mengintensifkan upaya untuk menyembunyikan file rahasianya," lanjut PM Israel tersebut. "Pada 2017, Iran memindahkan file senjata nuklirnya ke lokasi yang sangat rahasia di Teheran."
Foto/Twittter@netanyahu
Netanyahu mengatakan bahwa "setengah ton" dokumen dari arsip Iran diperoleh oleh Israel dalam "pencapaian intelijen yang hebat". Dia mengklaim bahwa file-file berisi bukti yang memberatkan bahwa Iran telah bekerja untuk mengembangkan bom nuklir sebagai bagian dari program yang disebut "Project Amad".
Pemimpin negara Yahudi ini telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang temuan intelijen. Dia bermaksud mengirim ahli ke Prancis dan Jerman dalam beberapa hari mendatang untuk berbagi temuan.
Israel telah lama menentang kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. Dalam kesepakatan itu, Teheran bersedia mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi atau embargo yang telah bertahun-tahun menyengsarakan Iran.
Iran Sebut Konyol
Media-media pemerintah Iran menolak presentasi Netanyahu. Kantor berita Fars, misalnya, menyebut presentasi PM Israel itu sebagai "acara propaganda". Sedangkan kantor berita negara IRNA menggambarkan PM Israel sebagai sosok yang terkenal karena menampilkan hal konyol.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan, presentasi Netanyahu seperti waktu yang terkoordinasi, yakni pernyataan intelijen Israel yang dia sebut "bocah menangis serigala" sesaat sebelum 12 Mei ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan akan menarik diri Washington dari kesepakatan nuklir Iran.
Netanyahu mengatakan bahwa "setengah ton" dokumen dari arsip Iran diperoleh oleh Israel dalam "pencapaian intelijen yang hebat". Dia mengklaim bahwa file-file berisi bukti yang memberatkan bahwa Iran telah bekerja untuk mengembangkan bom nuklir sebagai bagian dari program yang disebut "Project Amad".
Pemimpin negara Yahudi ini telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang temuan intelijen. Dia bermaksud mengirim ahli ke Prancis dan Jerman dalam beberapa hari mendatang untuk berbagi temuan.
Israel telah lama menentang kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. Dalam kesepakatan itu, Teheran bersedia mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi atau embargo yang telah bertahun-tahun menyengsarakan Iran.
Iran Sebut Konyol
Media-media pemerintah Iran menolak presentasi Netanyahu. Kantor berita Fars, misalnya, menyebut presentasi PM Israel itu sebagai "acara propaganda". Sedangkan kantor berita negara IRNA menggambarkan PM Israel sebagai sosok yang terkenal karena menampilkan hal konyol.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan, presentasi Netanyahu seperti waktu yang terkoordinasi, yakni pernyataan intelijen Israel yang dia sebut "bocah menangis serigala" sesaat sebelum 12 Mei ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan akan menarik diri Washington dari kesepakatan nuklir Iran.
Zarif mengatakan Netanyahu tidak terpengaruh oleh "kegagalan kartun" di Majelis Umum PBB. Komentar itu mengacu pada presentasi PM Israel tersebut pada tahun 2012 yang menggunakan kartun grafik bom nuklir Iran.
Credit sindonews.com