Jakarta (CB) - Ukraina merekayasa pembunuhan wartawan Rusia di pengasingan, di Kiev, Selasa lalu, dalam sebuah operasi pengelabuan untuk menggagalkan siasat pembunuhan Rusia. Kurang dari 24 jam setelah dikabarkan menjadi korban pembunuhan, sang wartawan bernama Arkady Babchenko itu membuat guncang dunia ketika tampil hidup-hidup dalam jumpa pers di ibu kota Ukraina.

Babchenko mengaku diberi tahu sebulan lalu mengenai komplotan Rusia untuk membunuh dirinya.

Dia mengaku terus berhubungan dengan para pejabat keamanan Ukraina selama sebulan terakhir. Dia mengira Ukraina sudah merancang operasi pengelabuan ini sekitar dua bulan sebelumnya.

Kepala dinas rahasia Ukraina, Vasyl Hrytsak, menyatakan operasi itu dimulai setelah dinas rahasia Ukraina mendapat informasi rencana pembunuhan Babchenko.

Dia menyatakan pasukan keamanan Rusia telah merekrut seorang warga Ukraina untuk mencari pembunuh bayaran di dalam wilayah Ukraina.


Hrytsak menyebutkan si warga Ukraina itu menghubungi beberapa pihak yang diinginkan, termasuk para veteran perang, seraya menawarkan bayaran 30.000 dolar AS kepada mereka untuk kontrak pembunuhan. Salah seorang dari pembunuh bayaran itu membocorkannya kepada dinas rahasia Ukraina.

Dinas rahasia itu kemudian memberi tahun Babchenko dengan meyakinkan bahwa satu-satunya cara untuk membongkar komplotan pembunuh itu adalah dengan menggelar operasi pembunuhan palsu.

Belum diketahui pasti apakah istri Babchenko yang bernama Olechka telah mengetahui operasi pembunuhan palsu itu.

Yang jelas Babchenko meminta maaf kepada istrinya dalam jumpa pers tersebut. "Olechka, saya minta maaf sebesar-besarnya. Tapi memang tidak ada cara lain", kata Babchenko seperti dikutip BBC.

Hrytsak menyatakan si warga Ukraina itu sendiri yang mencari pembunuh bayaran yang kini ditahan polisi.