Kamis, 24 Mei 2018

Kim Jong Un Takut Dikudeta saat Temui Donald Trump di Singapura


Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara memimpin dan menyaksikan parade militer pada hari Kamis, 8 Februari 2018. [KCTV].
Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara memimpin dan menyaksikan parade militer pada hari Kamis, 8 Februari 2018. [KCTV].

CB, Jakarta - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dikabarkan takut adanya kudeta saat ia berkunjung ke Singapura untuk pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Konon Kim khawatir jika pergi jauh dari negaranya bisa memicu upaya kudeta militer atau upaya internal lain untuk menggulingkan dirinya, ungkap sebuah sumber seperti yang dilaporkan oleh Washington Post, 23 Mei 2018.

Selain takut akan kudeta, Kim Jong Un juga khawatir soal logistik perjalanan, termasuk mamastikan pesawatnya cukup bahan bakar untuk penerbangan sejauh 6.000 mil dan bagaimana menerapkan pengamanan saat ia di Singapura.

Saat pertemuan Kim Jong Un dengan menteri luar negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo pada awal bulan Mei, Kim Jong Un menjanjikan untuk mempercepat pelucutan nuklir di Semenanjung Korea. Namun Kim Jong Un masih ragu dengan janji Amerika Serikat yang menjamin keamanannya.

Direktur CIA Mike Pompeo dan Pemimpin Korut Kim Jong Un. Yonhap
Keraguan Kim Jong Un bukan tidak mungkin, pasalnya pejabat Korea Utara mengkhawatirkan bagaimana mantan pemimpin Libiya, Moamar Khaddafi, tewas secara mengenaskan di tangan rakyatnya sendiri yang didukung oleh negara barat meskipun Khaddafi telah melucuti senjata nuklirnya pada 2011 sejak 8 tahun sebelumnya. Keraguan ini muncul setelah penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, John Bolton, mengeluarkan pernyataan yang dikritik oleh Korea Utara yang mengatakan ingin menerapkan "Model Libya" untuk pelucutan senjata nuklir Korea Utara.

Namun Trump berjanji dalam pernyataannya pada Selasa 22 Mei kemarin, akan menjamin keamanan Kim Jong Un dan dia akan tetap berkuasa apapun kesepakatan nanti.
"Saya menjamin keamanan dia. Dia akan selamat dan senang, negaranya akan makmur, dan sejahtera," tutur Trump.
Donald Trump juga sempat mengungkapkan keraguannya soal pertemuan dengan Kim Jong Un, setelah Korea Utara mengkritik latihan tempur gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Di samping keraguan pihak Korea Utara dan Amerika Serikat, presiden Korea Selatan Moon Jae-in optimistis pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump berjalan lancar.




Credit  tempo.co