Kamis, 31 Mei 2018

Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini


Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini
Presiden Italia Sergio Mattarella disebut akan membubarkan parlemen dalam hitungan hari dan menggelar pemilu ulang Juli ini. (Reuters/Tiziana Fabi/Pool)



Jakarta, CB -- Sejumlah sumber menyebut Italia mungkin akan menggelar pemilihan umum ulang Juli ini, setelah  perdana menteri terpilihnya gagal mendapatkan dukungan dari partai-partai politik besar.

Italia berupaya membentuk pemerintahan baru sejak pemilu Maret lalu berakhir tanpa hasil. Presiden akhirnya menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai perdana menteri sementara.

Sedianya pemilu akan digelar antara September hingga awal 2019. Namun, sejumlah sumber yang dekat dengan parpol-parpol utama Italia mengatakan Presiden Sergio Mattarella mungkin membubarkan parlemen beberapa hari ke depan dan menggelar pemungutan suara pada 29 Juli.



Prospek ini muncul segera setelah Cottarelli bertemu dengan presiden pada Selasa sore (29/5) dan pergi tanpa berkata apa-apa. Dia sempat diperkirakan akan mengumumkan pemerintahan sementaranya setelah bertemu dengan Mattarelli.

Seorang sumber yang dekat dengan presiden mengatakan kepada Reuters bahwa Cottarelli tidak mengungkapkan niat mengundurkan diri dan dia hanya memfinalisasi barisan kabinetnya.

Namun, di sisi lain, partai-partai besar menganggap misi Cottarelli sudah mati dan parlemen mesti segera dibubarkan.

"Langkah terbaik adalah menggelar pemilu secepatnya, secepat Juli ini," kata Andrea Marcucci, pemimpin senat dari Partai Demokrat yang berhaluan moderat kiri.

Sebelumnya, PM yang lebih dulu dipilih, Giuseppe Conte, mengundurkan diri karena menteri keuangan pilihannya ditolak.

Mattarella menyatakan menolak menkeu pilihan Conte, Paulo Savona, karena dianggap "hampir pasti membawa Italia keluar dari Zona Euro."

Italia mengalami aksi jual pasar paling besar dalam beberapa tahun terakhir, di tengah kekhawatiran investor akan penguatan mandat bagi para politikus anti-mapan dan skeptis-Eropa.

Pasar saham di seluruh dunia jatuh pada dan investor meminta imbal hasil yang tinggi terhadap surat utang Pemerintah Italia.

Bursa saham Italia anjlok lagi 3 persen, mengakumulasi penurunan di pekan ini. Saham perbankan paling banyak terpukul, beberapa di antaranya bahkan anjlok lebih dari lima persen.

Selain bursa saham Italia, indeks CAC 40 di Perancis turun 1,29 persen, indeks DAX di Jerman turun 1,53 persen, dan indeks AEX di Belanda turun 0,91 persen.






Credit  cnnindonesia.com