Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Senin, 28 Mei 2018
Prancis Ungkap 2 Eks Intel-nya Bekerja untuk Cina
Logo DGSE, yang merupakan lembaga intelejen luar negeri Prancis. Defense Gouv Fr
CB, Paris - Otoritas Prancis menahan dua dari tiga eks agen intelijennya yang ternyata selama ini bekerja untuk kepentingan pemerintah Cina.
Kementerian
Pertahanan Prancis pada Kamis, 24 Mei 2018, menuduh dua mantan agen
intelijen menyerahkan informasi rahasia kepada "kekuatan asing".
"Dua
pejabat Direktorat Jenderal untuk Keamanan Eksternal (DGSE) yang kini
sudah pensiun, dan istri salah satu dari mereka, dituntut karena
tindakan-tindakan gratifikasi ekstrim," kata Florence Parly, menteri
Pertahanan Prancis, seperti dilansir Channel News Asia dengan mengutip
CNews television, Jumat, 25 Mei 2018.
Media SCM melansir kedua eks agen DGSE itu ditahan sejak 22 Desember
2017 namun tidak ada rincian tentang lamanya waktu atau sifat informasi
yang dicuri. DGSE adalah lembaga intelijen untuk luar negeri Prancis,
yang mirip dengan MI6 Inggris atau CIA Amerika Serikat.
Program televisi Quotidien dan harian Le Monde
melaporkan empat orang diduga direkrut pihak berwenang Cina untuk
memata-matai lembaga intelijen asing Prancis. Salah satu agen
ditempatkan di Beijing.
Sumber pengadilan mengatakan dua dari tiga
tersangka sedang dituntut karena memberikan informasi kepada kekuatan
asing dan merongrong kepentingan dasar negara dan mengorbankan
kerahasiaan pertahanan nasional.
"Salah satu dari mereka juga dituduh melakukan provokasi langsung terhadap kejahatan pengkhianatan," tambah sumber itu.
Orang
ketiga yang diyakini sebagai istri salah satu agen dituduh
menyembunyikan kejahatan pengkhianatan itu. Dia ditempatkan di bawah
kendali yudisial Prancis, yang berarti harus tunduk pada syarat tertentu sambil menunggu persidangan.