Najib menyebut pernyataan Mahathir akan menimbulkan kekhawatiran dan membingungkan.
CB,
PETALING JAYA -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak telah
mengeluarkan peringatan kepada pemerintah Pakatan Harapan untuk membuat
perbedaan yang jelas antara narasi politik dan fakta. Peringatan ini
keluar menyusul klaim utang Malaysia berada diatas 1 triliun ringgit.
"Dengan mencampur dua hal ini akan menciptakan keraguan pada
kredibilitas kami dan profesionalisme negara yang terlibat dalam
mempersiapkan mereka yaitu hukum Malaysia dan standar internasional,"
ujar Najib dalam unggahan
Facebook-nya, Rabu malam (23/5).
Komentar
dari Najib ini muncul menyusul pernyataan dari Perdana Menteri Mahathir
Mohamad sebelumnya. Ia menyatakan utang Malaysia saat ini mencapai 1
triliun ringgit atau 65 persen dari Produk Domestik Bruto. Dengan
mengatakan rasio utang pemerintah terhadap PDB 65 persen, Najib menyebut
hal ini akan mengganggu pasar keuangan, peringatan bagi lembaga
pemeringkat kredit, dan kepercayaan investor di Bank Negara Malaysia.
Najib
menyebut pernyataan Mahathir akan menimbulkan kekhawatiran dan
membingungkan. Hal ini ditunjukkan dari indeks Bursa Malaysia yang turun
paling banyak dibanding pasar saham di seluruh dunia. Puluhan miliar
ringgit yang bisa dihasilkan sehari seakan dihapus dalam satu hari.
Menurut
Najib, indeks Bursa Malaysia turun 40,78 poin atau 2,21 persen pada
Rabu (23/5), sementara indeks saham Indonesia mengalami peningkatan 0,71
persen. Penurunan di pasar hitam ini akan berdampak negatif terhadap
dana laiinya seperti Dana Penyediaan Karyawan (EPF) dan pemodalan
nasional Bhd (PNB).
"Dengan mengeluarkan pernyataan kita tidak perlu khawatir tentang peringkat kredit
sovereign negara kita turun malah akan semakin mengguncang kepercayaan di pemerintahan," lanjutnya.
Menurut
Najib penurunan peringkat kedaulatan negara juga akan menghasilkan
peningkatan pembiayaan utang yang lebih tinggi sebesar 10 miliar ringgit
pertahunnya. Ia juga menambahkan hal ini akan menyebabkan bank-bank
yang meminjam dari pasar internasional akan mendapatkan kerugian yang
lebih lanjut.
Najib selanjutnya menyatakan pernyataan yang
dikeluarkan PM Mahathir dapat mengakibatkan arus modal keluar yang besar
dari investor asing yang menyebabkan ringgit melemah.
"Meskipun
anda mungkin ingin memfitnah dan menyalahkan saya untuk memberikan
persepsi tentang posisi keuangan yang mengerikan untuk membenarkan
mengapa Anda tidak dapat memenuhi janji-janji manifesto dan secara
besar-besaran memotong layanan sipil, Anda harus ingat negara dan rakyat
kita diperhatikan lebih dulu," lanjutnya.
"Anda juga
mengeluarkan pernyataan menyesatkan tentang 1MDB atau mengatakan
setengah cerita tentang itu untuk menyalahkan saya, tetapi waktu untuk
bermain politik sudah berakhir. Kata-kata yang diucapkan dalam posisi
kekuasaan seperti itu menghasilkan kerugian nyata bagi negara dan
rakyat, sebagaimana dibuktikan hari ini di pasar saham. Ini tidak lagi
hanya tentang suara," tulisnya.